KalbarOnline.com – Inggris dikabarkan bakal melakukan pelarangan penjualan mobil bermesin pembakaran internal konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE). Financial Times dan BBC mengklaim Perdana Menteri Boris Johnson akan mengumumkan larangan penjualan mobil bahan bakar fosil pada tahun 2030, lima tahun lebih cepat dari target terbaru.
Sementara, penjualan mobil hibrida akan berlanjut hingga 2035. Selain itu, kendaraan berbahan bakar gas (bensin) dan diesel akan dengan cepat menghilang dari diler. Timeline yang dipercepat ini dilaporkan dimaksudkan untuk memacu pasar mobil listrik dan membantu Inggris mendekati target terkait iklim.
Untuk membantu hal tersebut, pemerintah Inggris dilaporkan siap menghabiskan GBP 500 juta atau berkisar Rp 9,3 triliun. Hal tersebut dimaksudkan ntuk membangun infrastruktur pengisian daya listrik di negara tersebut secara massif.
Sementara dilansir dari Engadget, keputusan Inggris ini dilaporkan mendapatkan penolakan dari para pembuat mobil. Honda dan Toyota telah menolak keras diskusi sebelumnya tentang pindah secara penuh ke all-EV.
Honda berpendapat itu akan terlalu membatasi, sementara Toyota memperingatkan mungkin akan memikirkan kembali investasinya di Inggris. Larangan yang sedikit tertunda dapat memudahkan transisi, tetapi perusahaan tidak akan memiliki banyak ruang untuk bernapas.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…