Biaya Pengobatan Covid-19 Mahal, Warga Diminta Mencegah dengan 3M

KalbarOnline.com – Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Yaitu berupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir. Pasalnya biaya pengobatan Covid-19 terbilang mahal.

Reisa mengatakan persentase kasus meninggal pasien Covid-19 (fatality rate) di Indonesia pada minggu ini 3,26 persen menurun dari minggu sebelumnya 3,34 persen. Kondisi ini menggambarkan Tenaga Kesehatan (Nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien Covid-19. Kondisi ini harus didukung oleh masyarakat.

“Dampak mencegah penularan covid-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu Nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat covid-19,” kata Reisa.

Saat ini pemerintah memang tengah melakukan pengadaan vaksin Covid-19. Namun, upaya paling efektif sebelum adanya vaksin yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan sangat membantu meringankan beban kita,” ucap Reisa.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengatakan, pencegahan penularan Covid-19 harus diutamakan dibanding pengobatan. Sebab, semakin banyak pasien Covid-19 akan berpengaruh pada perekonomian bangsa. “Biaya penyakit itu mahal. Dari Covid-19 saja, biayanya bisa sampai Rp 600 juta,” ujar Hasbullah.

Hasbullah memaparkan, berdasarkan survei di 9 Provinsi di Indonesia ditemukan data pengobatan pasien Covid-19 bisa mencapai Rp 446 juta. “Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien covid-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini: