Categories: Nasional

Alasan Sekolah Kembali Dilaksanakan Tatap Muka Januari 2021

KalbarOnline.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membeberkan dampak negatif pembelajaran jarak jauh (PJJ). Salah satunya adalah ancaman putus sekolah.

Atas hal itu pula pemerintah melakukan penyesuaian pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, di mana pada Januari 2021 satuan pendidikan di setiap jenjang boleh melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Kita telah mengevaluasi hasil dari pada pembelajaran jarak jauh ini bahwa dampak negatif yang terjadi pada anak itu sesuatu hal yang nyata. Kalau terus-menerus dilaksanakan bisa menjadi suatu risiko yang permanen dan risiko pertama adalah ancaman putus sekolah,” terang dia dalam telekonferensi pers Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap TA 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11).

Kata dia, banyak sekali anak-anak yang harus bekerja atau didorong oleh orang tuanya untuk bekerja. Tentunya ini berhubungan dengan situasi ekonomi keluarga yang tidak memadai.

Begitu juga dengan persepsi orang tua yang menganggap bahwa sekolah tidak lagi berperan penting dalam peningkatan kompetensi anak karena hanya melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). Maka dari itu, banyak orang tua yang memberhentikan anaknya sekolah dulu.

“Banyak anak dikeluarkan dari sekolah dan risikonya akan meningkat semakin lama,” tambahnya.

Kedua adalah berbagai resiko tumbuh kembang peserta didik. Kesenjangan pendidikan akan semakin meningkat karena perbedaan akses ataupun status sosial keluarga.

“Banyak sekali anak-anak sekarang tidak sekolah dan tentunya risiko-risiko bahwa ada satu generasi di Indonesia, anak-anak kita yang kesenjangan pembelajarannya dan harus mengejarnya, itu mungkin sebagian akan ketinggalan dan tidak bisa mengejar kembali pada saat kembali sekolah,” jelas Nadiem.

Lalu, alasan terakhir pembukaan sekolah adalah tekanan psikososial dan kekerasan dalam keluarga. Minimnya interaksi dengan guru, teman dan lingkungan luar ditambah tekanan akibat sulitnya PJJ dapat menyebabkan stres pada anak.

“Tentunya peningkatan insiden kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga juga meningkat dan ini menjadi salah satu pertimbangan kita yang terpenting,” pungkas dia.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

2 minutes ago

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

1 hour ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

1 hour ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

2 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

2 hours ago

Polres Ketapang Siap Amankan Kelancaran Tahapan Pilkada Serentak 2024

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…

2 hours ago