KalbarOnline.com – Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini berlangsung 11 hari. Menghadapi tingginya mobilitas masyarakat selama libur Nataru, Kemenhub menyiapkan tujuh strategi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa libur libur panjang akhir tahun ini merupakan gabungan dari nataru 2020-2021 cuti bersama Idul Fitri 2020 yang dialihkan ke akhir tahun.
Durasi libur panjang nataru 11 hari mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) 3 menteri. Yakni, Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PAN-RB.
“Dari tanggal 24 sampai tanggal 1. Cuti bersama natal, libur nasional dan pengganti cuti bersama idul fitri, total ada 11 hari secara berturut-turut sampai 3 Januari,” kata Budi dalam raker bersama Komisi V DPR, Jakarta, Rabu (25/11).
Budi Karya menyebut, penyelenggaraan transportasi selama libur panjang nataru mengacu pada PM 42 tentang pengendalian transportasi. Yakni, memberlakukan protokol kesehatan kepada seluruh petugas maupun penumpang moda transportasi, baik darat, laut, udara, dan kereta api. “Kemenhub lakukan pemantauan 18 hari dari H-7 hari tanggal 18 Desember sampai H+10 sampai 4 Januari,” jelasnya.
Adapun tujuh strategi penyelenggaraan angkutan natal 2020 dan tahun baru 2021 di tengah pandemi Covid-19 sebagai berikut. Pertama, melaksanakan protokol kesehatan secara ketat mulai dari tempat keberangkatan, selama perjalanan sampai dengan tempat kedatangan dengan penerapan 3M, physical distancing, dan pembatasan kapasitas.
Kedua, menjamin ketersediaan layanan transportasi darat, laut, udara, kereta api termasuk menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Ketiga, memastikan kelayakan sarana dan prasarana transportasi melalui inspeksi terhadap personil, rampchecking sarana, kesiapan prasarana, dan SOP pelayanan dan kesehatan.
Keempat, meningkatkan ketertiban dan keamanan pada simpul-simpul transportasi di stasiun, bandara, pelabuhan, terminal serta perjalanan. Kelima, melaksanakan koordinasi intensif dengan stakeholder terkait antara Korlantas, Polri, PU, Jasa Marga, Pemda, operator jasa transportasi, dan lainnya membuat posko bersama di lokasi-lokasi strategis.
Keenam, melakukan rekayasa lalu lintas untuk menjamin kelancaran dan ketertiban pelaksanaan angkutan nataru 2020-2021. Ketujuh, melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan angkutan nataru 2020-2021 dimulai dari persiapan paska pelaksanaan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…