Jangan bilang siapa-siapa ya, Mums. Tidak bisa dipungkiri, kalau suami “keluar” terlalu cepat, kita sebagai istri pasti juga bertanya-tanya, “Ejakulasi yang terlalu cepat ini bisa memengaruhi program hamil enggak, ya?” Sebelum keburu galau berkepanjangan, simak informasinya di sini, yuk.
Sebuah studi yang mengamati 500 pasangan dari 5 negara berbeda, menemukan rata-rata waktu yang dibutuhkan pria untuk ejakulasi selama hubungan seksual adalah sekitar 5,5 menit. Ukuran waktu tersebut tentu tak bisa dijadikan patokan pasti. Dan, baik posisi, durasi, hingga lokasi juga bisa memengaruhi.
Walau durasi adalah hal yang relatif, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penilaian apakah ejakulasi Dads terlalu dini atau normal, antara lain:
Nah, dari situ bisa dibedakan 2 jenis ejakulasi dini, yaitu:
Penyebab ejakulasi dini cukup bervariasi, yakni:
Ejakulasi dini mungkin sulit untuk dibicarakan, bahkan pada pasangan sendiri. Jika kondisi ini terjadi dalam rumah tangga Mums, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tak perlu khawatir karena ini sangat umum dialami oleh pria dan dapat terjadi di semua usia. Bahkan, isu ini lebih umum terjadi saat pria masih muda. Pasalnya, ejakulasi biasanya membutuhkan waktu lebih lama seiring bertambahnya usia.
Bagaimana dengan kesuburan? Kabar baiknya, selama ejakulasi dini jarang terjadi, maka Mums tidak perlu mengkhawatirkannya. Lain cerita jika hal ini terjadi berulang kali, ejakulasi dini secara langsung dapat menyebabkan infertilitas. Soalnya, kasus ejakulasi dini sering terjadi bersamaan pada sekitar sepertiga pasien disfungsi ereksi (impoten).
Selain itu, ejakulasi dini akibat hasrat seksual yang rendah bisa jadi merupakan konsekuensi dari kegagalan testis untuk memproduksi hormon testosteron, sperma, atau keduanya (hipogonadisme), yang menyebabkan penurunan kualitas air mani.
Jika ejakulasi dini berlangsung kronis dan membuat frustrasi, bukan tak mungkin dapat menyebabkan hasrat seksual rendah pada pria dan wanita, mengakibatkan penurunan frekuensi berhubungan intim, dan akibatnya infertilitas.
Walau bukan kondisi yang mengancam kesehatan, ejakulasi dini tentu berdampak besar pada kepuasan pasangan, yang nantinya berefek pada kualitas hubungan. Untuk itu, ada beberapa cara alami non-obat yang bisa Mums sarankan untuk suami jika mengalami kondisi ini, seperti:
Zat gizi, seperti seng dan magnesium, berperan besar untuk kesehatan organ reproduksi, termasuk untuk mengatasi ejakulasi dini. Kedua nutrisi ini banyak terkandung dalam tiram, daging sapi, yoghurt, serta bayam.
Teknik ini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini dengan membiarkan gairah berkurang sebelum mencapai klimaks. Saat suami merasa siap untuk ejakulasi, berhentilah, dan tekan ujung penis selama 10-15 detik hingga tidak ingin mencapai klimaks lagi. Tunggu sekitar 30 detik untuk menunggu ereksi berhenti. Setelah itu, Mums dan Dads bisa mencoba kembali berhubungan intim.
Sedikit mirip dengan teknik pause squeeze, metode stop-start dilakukan untuk menunda klimaks dengan menarik penis keluar dari vagina. Saat suami merasakan dorongan untuk berejakulasi, hentikan aktivitas seksual sepenuhnya. Setelah ia merasa kurang terangsang, perlahan-lahan mulailah melakukan aktivitas seksual lagi. Ulangi proses ini sebanyak yang diperlukan untuk membantu suami mengontrol ejakulasi.
Kontraksikan otot dasar panggul seperti ketika menahan buang air kecil dan besar. Lakukan selama 3 detik sambil berbaring atau duduk, lalu rileks selama 3 detik. Lakukan ini setidaknya 10 kali berturut-turut setidaknya 3 kali sehari. Ingat, jangan lupa bernapas saat melakukannya dan fokuskan kontraksi hanya pada otot dasar panggul. Jangan mengencangkan perut, paha, atau bokong saat melakukan kegel.
Pilihlah varian kondom dengan bahan lateks yang lebih tebal untuk menurunkan sensitivitas dan mencegah ejakulasi lebih awal.
Masturbasi 1-2 jam sebelum melakukan aktivitas seksual dapat membantu menunda ejakulasi selama penetrasi. Pelepasan seksual ini akan mengurangi kebutuhan suami untuk mencapai klimaks dengan cepat.
Dengan menghindari berhubungan seksual untuk beberapa saat dapat membantu menghilangkan tekanan pada suami. Dan perlu diketahui, penetrasi bukan satu-satunya cara untuk mencapai kepuasan seksual. Jadi, carilah cara lain agar Mums dan suami bisa merasakan kesenangan yang tidak akan membuat keduanya tertekan atau frustrasi.
Jika disfungsi ereksi adalah faktor penyebab dari ejakulasi dini, bicarakanlah dengan dokter terkait pengobatannya, apakah perlu mengonsumsi tadalafil (Cialis) dan sildenafil (Viagra). Keduanya dapat membantu Dads mempertahankan ereksi, yang dapat menyebabkan ejakulasi tertunda.
Terlepas dari cara apa yang dicoba, tak perlu malu untuk mengonsultasikannya kpada dokter spesialis urologi jika ejakulasi dini memengaruhi kehidupan seks Mums dan Dads. Toh, langkah ini adalah untuk kebaikan bersama dan demi sebuah tujuan yang mulia, yaitu mendapatkan keturunan. Tetap semangat ya, Mums! (AS)
Baca juga: Selingkuh Bisa Terulang, Benarkah?
Referensi:
NHS. Ejaculation Problem.
Mayo Clinic. Premature Ejaculation.
Wiley Online Library. Premature Ejaculation.
Healthline. Remedies for Premature Ejaculation.
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…