KalbarOnline.com – Teror berdarah di Nigeria yang mengakibatkan lebih dari 40 petani tewas membuat Paus Fransiskus turut bersuara. Pada Rabu (2/12) waktu Italia, Paus Fransiskus menegaskan mengutuk pembunuhan terhadap petani dan penduduk desa di timur laut Nigeria oleh terduga teroris militan.
Paus Fransiskus berbicara tentang serangan berdarah yang terjadi pada Sabtu (28/11) lalu selama audiensi umum mingguannya yang diadakan secara virtual dari perpustakaannya di Vatikan.
“Saya ingin menyampaikan doa saya untuk Nigeria, yang sayangnya sekali lagi telah berlumuran darah oleh pembantaian teroristik,” ungkap Paus.
“Semoga Tuhan menyambut mereka dalam kedamaian-Nya dan menghibur keluarga mereka, dan semoga Tuhan mengubah hati orang-orang yang melakukan kengerian seperti itu, yang sangat menyinggung nama-Nya,” imbuh Paus Fransiskus.
Seperti diketahui, pada Sabtu (28/11) terjadi aksi teror berdarah. Lebih dari 40 pria dipenggal dalam serangan yang dimulai pada Sabtu pagi di desa Zabarmari. PBB memperkirakan sedikitnya 110 orang tewas di seluruh wilayah pemerintah daerah Jere di Negara Bagian Borno. Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Seperti dilansir dari BBC, para penyerang mengikat para petani dan penduduk desa, kemudian menggorok leher mereka. Peristiwa sadis itu terhadi di dekat Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno. Itu merupakan salah satu serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir di wilayah di mana kelompok pemberontak Boko Haram dan Negara Islam Afrika Barat masih aktif.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, sangat kaget dan sedih dengan peristiwa berdarah tersebut. “Saya mengutuk pembunuhan para petani oleh teroris di negara bagian Borno. Seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini. Pikiran saya bersama keluarga mereka di masa kesedihan ini. Semoga jiwa mereka beristirahat dengan damai,” sebut Presiden Muhammadu Buhari.
Para korban adalah petani buruh dari negara bagian Sokoto di barat laut Nigeria, sekitar 1.000 km (600 mil) jauhnya. Mereka telah melakukan perjalanan ke timur laut untuk mencari pekerjaan. Gubernur negara bagian Borno, Babagana Zulum, menghadiri pemakaman para korban pada Minggu.
“Sangat menyedihkan bahwa lebih dari 40 warga dibantai saat mereka bekerja di lahan pertanian mereka. Orang-orang kami berada dalam situasi yang sangat sulit, mereka berada dalam dua kondisi ekstrem yang berbeda. Di satu sisi, mereka tinggal di rumah, mereka mungkin mati kelaparan dan kelaparan. Di sisi lain, mereka pergi ke tanah pertanian dan mengambil risiko terbunuh oleh para pemberontak. Ini sangat menyedihkan,” ungkapnya.
Pembantaian serupa pernah dilakukan di masa lalu oleh Boko Haram atau Negara Islam Provinsi Afrika Barat yang keduanya aktif di daerah itu. Kelompok Boko Haram telah menewaskan sedikitnya 30 ribu orang.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…