Categories: Nasional

Banjir di Aceh Utara dan Bener Meriah, Ratusan Keluarga Mengungsi

KalbarOnline.com – Hujan deras di Aceh menyebabkan debit Sungai Krueng Jambo Aye di Aceh meluap. Akibatnya, Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah, Provinsi Aceh mengalami banjir hingga warga harus terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Perkembangan terkini, Minggu (6/12), pukul 09.00 WIB, banjir masih menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah, Provinsi Aceh. Penanganan darurat di dua kabupaten ini masih terus berlangsung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (6/12).

Raditya menjelaskan, banjir pada dua kabupaten di Aceh Utara dan Bener Meriah dipicu oleh salah satunya dengan curah hujan yang berintensitas tinggi sejak Jumat (4/12). Sehingga menyebabkan debit Sungai Krueng Jambo Aye meluap.

“Lalu sehari berikutnya (5/12), sungai-sungai lain mengalami hal serupa, seperti Krueng Keureuto, Pirak, Peto, Pase, Senom dan Sawang. Akibatnya sebanyak 23 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 50 hingga 200 cm,” ujar Raditya.

Hujan tak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga tanah longsor di Kecamatan Paya Bakong dan Langkahan. Banjir dan longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa, karenanya warga harus mengungsi di 15 titik tempat pengungsian.

Menurut Raditya, jumlah warga yang mengungsi dan korban serta kerugian materiil di wilayah terdampak masih dalam pendataan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. Tetapi berdasarkan data sementara tercatat 762 kepala keluarga dari beberapa desa telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Diinformasikan juga, seorang warga yang mengalami luka patang tulang telah dirujuk rumah sakit setempat. Korban luka akibat pohon tumbang ini terjadi di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan,” ungkap Raditya.

Merespons kejadian yang meluas ini, sambung Raditya, BPBD setempat mengidentifikasi kebutuhan mendesak seperti peralatan evakuasi, rubber boat, tenda keluarga, selimut dan sembako. Dia mengaku, BPBD telah meminta para camat dan perangkat di tingkat administrasi untuk segera melaporkan perkembangan penanganan di wilayahnya.

“BPBD terus memantau situasi di lapangan serta melakukan upaya penanganan darurat,” pungkasnya.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

10 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

12 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

12 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

12 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

12 hours ago