Bolehkah penderita diabetes makan keju? Pada umumnya, jawabannya iya. Keju merupakan makanan yang disukai banyak orang dan bernutrisi, sehingga sehat untuk dikonsumsi. Namun, tetap saja, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan maupun minuman. Apa saja hal yang perlu Diabestfriends ketahui tentang konsumsi keju? Berikut penjelasannya!
Untuk menjawab pertanyaan bolehkah penderita diabetes makan keju, maka kita perlu mengetahui manfaat dan risiko konsumsi keju untuk penderita diabetes:
Berikut sejumlah manfaat keju untuk diabetes:
Keju dapat Membantu Menjaga Kadar Gula Darah Sehat
Penderita diabetes harus selalu mempertimbangkan angka glikemik makanan yang dikonsumsi. Angka glikemik ini berdasarkan seberapa cepat tubuh dapat mencerna karbohidrat makanan-makanan tersebut.
Indeks glikemik memiliki skala hingga 100, dan menilai makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Semakin cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah, semakin tinggi juga nilai indeks glikemiknya.
Kebanyakan keju memiliki kandungan karbohidrat rendah, bahkan ada yang sama sekali tidak mengandung karbohidrat. Oleh sebab itu, kebanyakan keju memiliki nilai indeks glikemik rendah. Namun, beberapa jenis keju memiliki nilai indeks glikemik yang lebih tinggi.
Contohnya saja, keju cheddar hanya mengandung 0.4 gram karbohidrat per 28 gram, sementara keju Swiss mengandung 1.5 gram karbohidrat per 28 gram. Jadi, penting untuk mengecek label nutrisi keju yang kita beli.
Keju Kaya Protein
Keju umumnya kaya protein, sehingga baik untuk membantu menyeimbangkan kenaikan gula darah drastis yang terjadi ketika kita mengonsumsi karbohidrat. Protein juga membantu Diabestfriends merasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah keinginan kita mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Jumlah protein di dalam keju beragam, tergantung dari jenis-jenis kejunya. Sebagai contoh, 28 gram parmesan mengandung 10 gram protein, sementara keju cheddar mengandung 7 gram protein. Keju cottage mengandung kurang dari 3 gram protein per 28 gram.
Keju Menurunkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa keju dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Penelitian yang dilakukan pada 2012 tersebut menemukan bahwa mengonsumsi dua iris keju per hari (sekitar 55 gram) dapat menurunkan risiko diabetes hingga 12 persen. Namun, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk mengonfirmasi hal tersebut.
Meskipun banyak manfaat kesehatannya, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat mengonsumsi keju. Diabestfriends perlu mempertimbangkan hal-hal ini saat mengonsumsi keju:
Keju Tinggi Lemak dan Kalori
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak susu bukan pilihan yang baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Walaupun lemak susu dapat dikonsumsi dalam batasan tertentu, lemak tak jenuh merupakan pilihan yang lebih sehat. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh diantaranya minyak sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan beberapa jenis ikan.
Keju juga mengandung kalori tinggi, sehingga penting mengontrol porsi yang dikonsumsi. Sebagai contoh, 28 gram keju cheddar mengandung 113 kalori. Untuk pilihan yang lebih sehat, Diabestfriends bisa mengonsumsi keju tanpa lemak, atau yang kandungan lemaknya sudah diturunkan.
Alergi atau Intoleransi
Tidak semua orang bisa mengonsumsi produk susu, dan bahkan beberapa orang alergi produk susu. Kalau Diabestfriends memiliki intoleransi atau alergi produk susu, maka bisa mengonsumsi makanan lain yang memiliki kandungan nutrisi serupa dengan keju, misalnya kacang-kacangan. Ada pula keju bebas susu, namun umumnya memiliki kandungan protein rendah.
Waspadai Kandungan Sodiumnya
Penderita diabetes harus membatasi konsumsi sodium, karena bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan masalah jantung. Beberapa keju memiliki kandungan sodium yang lebih tinggi ketimbang yang lainnya.
Sebagai contoh, keju feta memiliki kandungan 316 miligram sodium dalam porsi 28 gram, sementara keju mozzarella memiliki kandungan 4 miligram sodium dalam porsi 28 gram. Jadi, sebaiknya cek kandungan sodium di label nutrisi keju yang akan dibeli.
Jadi, bolehkah penderita diabetes makan keju? Tentu saja boleh, namun perlu dibatasi konsumsinya dan pilihlah jenis keju yang paling sehat. Keju yang paling baik untuk dikonsumsi adalah yang secara alami rendah lemak, rendah sodium, dan memiliki kandungan protein setinggi mungkin. Keju olahan umumnya memiliki kandungan sodium dan lemak yang tinggi, sehingga perlu dihindari.
Keju lain yang memiliki kandungan sodium tinggi termasuk keju feta dan keju edam, sementara yang rendah sodium adalah keju mozzarella dan keju Emmental. Karena memiliki dampak rendah terhadap kadar gula darah, keju baik jika dimakan bersamaan dengan makanan yang memiliki indeks glikemik lebih tinggi, untuk menyeimbangkannya. Untuk lebih jelasnya, Diabestfriends harus konsultasi dengan dokter, supaya tahu cara aman mengonsumsi keju, sesuai dengan kondisi Diabestfriends. (UH)
Referensi
Healthline. The Benefits and Risks of Cheese for People with Diabetes. Desember 2018.
American Journal of Clinical Nutrition. Can a diet of cheese ‘beat diabetes’?. Juli 2012.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…