KalbarOnline.com – Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan pihaknya terbuka untuk berdamai dan mengakhiri konflik. Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu siap memulai kembali hubungan baik dengan AS.
Wang menyatakan kedua negara berada pada titik kritis dalam sejarah setelah setahun ketegangan yang meningkat. Dalam pidato di Dewan Bisnis AS-Tiongkok pada Senin (14/12), Wang Yi mengatakan kebijakan AS tentang Tiongkok perlu kembali bersifat objektif dan rasional seperti laporan transkrip yang dipublikasikan di situs web Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
“(Kamu harus) berusaha untuk memulai kembali dialog, kembali ke jalur yang benar, dan membangun kembali rasa saling percaya dalam fase berikutnya dalam hubungan Tiongkok-AS,” kata Wang.
Baca juga: Soal Hubungan dengan AS, Menlu Tiongkok Yakin Bakal Kembali Normal
Dia menyalahkan perpecahan yang muncul antara AS dan Tiongkok pada beberapa orang Amerika dengan mentalitas Perang Dingin yang ketinggalan zaman dan prasangka ideologis. Kuncinya, kata dia, adalah saling menghormati.
“Hormati warisan sejarah dan budaya satu sama lain, saling menghormati kepentingan inti dan perhatian utama satu sama lain, dan menghormati pilihan satu sama lain,” kata Wang seperti dilansir CNN.
Pidato Wang muncul saat pemerintahan Donald Trump terus mendorong serangkaian tindakan tekanan terhadap pemerintah Tiongkok. Dalam langkah terbarunya pada Senin (14/12), Departemen Luar Negeri AS mengumumkan sanksi baru terhadap 14 pejabat di badan legislatif tertinggi Tiongkok dalam Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPCSC), atas undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan di pusat keuangan Hongkong.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan memberikan sanksi kepada 14 pejabat Tiongkok atas keterlibatan mereka dalam mengembangkan, mengadopsi, dan menerapkan hukum keamanan nasional. Namun ketua NPCSC, Li Zhanshu yakni sekutu dekat Xi Jinping dan anggota komite tetap Partai Komunis yang kuat tidak termasuk di antara mereka yang terdaftar.
“Tindakan kami menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk meminta pertanggungjawaban Beijing karena merusak otonomi yang dijanjikan Hongkong,” kata pernyataan departemen itu.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Drama thriller terbaru China berjudul See Her Again dibintangi William Chan dan tayang…
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…