KalbarOnline.com – Demi hendak pulang ke kampung halamannya Malang, Jawa Timur, Dedik Purnomo (27) bertindak nekad. Ia dengan ‘gagah berani’ berenang di tengah lautan perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur dengan mengikatkan diri dengan dua galon kosong sebagai pelampung.
Namun, aksi Dedik, pria ‘galon’ tidak berlanjut. Ia kemudian dievakuasi ke darat oleh petugas setelah tiga jam lamanya mengapung sekitar 300 meter tengah laut. Awalnya oleh warga, Dedik disangka tenggelam.
“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani melansir Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Setelah berhasil dievakuasi, lanjut Retno, Dedik pun ditanya tujuannya. Kepada petugas, Dedik mengaku hendak pulang ke Jawa, kampung halamannya. “Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, ‘Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengen pulang’,” ucap Retno.
Menurut Retno, Dedik tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Namun, karena tak kunjung dapat kerja, ia merasa bersalah. Ia juga mengaku bersalah karena merasa sebagai pemicu perkelahian antara kakaknya dan istri.
“Kata dia (Dedik), gara-gara dia kakak dan istri sering berantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.
Sering Depresi
Di hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, Dedik mengambil tiga galon dari rumah kakaknya. Satu galon ia jual untuk beli rokok. Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan.
Setelahnya, ia merakit galon tersebut dan langsung nyemplung ke laut. Saat dievakuasi, kondisinya masih normal, tidak mengalami luka apapun. “Sudah tiga jam terapung sebelum kita evakuasi. Karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.
Kepada Dedik, petugas lantas menawarkan untuk diantar pulang ke Jawa. Namun dengan syarat harus sepengatahuan keluarga. “Ia lalu kita antar ke keluarganya (kakaknya),” terang dia.
Setiba di rumah kakaknya, kata Retno, menurut keterangan kakaknya, adiknya itu tersebut memiliki gejala depresi. Dedik pernah sakit dan menjalani perawatan hingga sembilan bulan.
Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. “Tapi kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” tutup Retno. [ind]
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…