Saya Agak Keberatan Kalau PBSI Berada di Bawah Bayang-Bayang Djarum

KalbarOnline.com-Dalam beberapa tahun terakhir, Grup Djarum terlibat sangat aktif sebagai sponsor utama PP PBSI. Grup Djarum bahkan bisa dikatakan sebagai motor penggerak ajang-ajang penting level nasional dan internasional di Indonesia.

Grup Djarum menjadi sponsor utama Indonesia Open, Indonesia Masters, Superliga, Kejuaraan Nasional PP PBSI, sampai Sirkuit Nasional.

Unit usaha yang berada di bawah Grup Djarum mulai dari BCA, Blibli.com, Tiket.com, Mola TV, Yuzu Isotonic, Fox’s, Polytron, sampai Djarum Foundation, dan Kopi Caffino secara konsisten menjadi sponsor PP PBSI.

Baca Juga: Alasan Grup Djarum Tak Lagi Menjadi Sponsor Turnamen PBSI pada 2021

Namun, dukungan itu akan selesai pada 31 Desember 2020. Kontrak sponsor Grup Djarum dan PP PBSI tidak berlanjut pada 2021. Untuk soal ini, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna memberikan jawaban.

“Saya pikir begini, saya agak keberatan kalau PBSI itu berada di bawah bayang bayang Djarum,” kata Agung dalam wawancara setelah pengumuman susunan pengurus PP PBSI 2020-2024 di Hotel Ayana Mid Plaza Jakarta hari ini (23/12).

“Mereka memang tidak punya niat untuk membayang-bayangi PBSI dan PBSI tidak dibayang-bayangi oleh Djarum atau perusahan yang manapun. Tapi memang hubungan itu kan pasang surut ya, dengan berbagai macam pertimbangan dan kebutuhan baik PBSI sendiri maupun perusahaan,” kata Agung.

Baca Juga :  Kejutan Dahsyat Pemain 15 Tahun, Juara dengan Kalahkan Unggulan No 1

“Kalau kami kan ingin membangun dan mendorong olahraga secara industri. Nah kalau jadi industri, harus professional dari atlet dan pelatih, hingga hubungan dengan sponsor. Dalam hal ini, tidak bisa charity. Yang charity tidak baik untuk industri,” imbuh pria yang juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tersebut.

Menurut Agung, PP PBSI akan mengembangkan corporate branding. Jadi, nantinya semua perusahaan akan berhubungan murni secara bisnis dengan PP PBSI.

“Dan itu yang lebih baik, lebih akuntabel, lebih ke value for money. Baik kepada mereka atau kami. Karena nanti laporan keuangan PBSI kan diaudit. Dan kemudian diketahui oleh publik. Dan publik tahu berapa uang yang dikelola,” kata Agung.

“Ini dikelola tidak hanya dalam konteks tahunan. Tetapi juga dalam event-event yang diselenggarakan. Berapa jumlahnya, darimana, digunakan untuk apa? Transparansi, saya percaya itu merupakan kunci untuk kami mengelola organisasi. Organisasi apapun seperti PBSI ataupun bisnis. Tanpa transparansi, tidak ada trust, tanpa trust tidak ada akuntabel, tanpa akuntabel tidak ada kinerja. Jadi itu yang kami lakukan,” ucap Agung lagi.

Baca Juga :  65 Tim Berebut Piala Wali Kota Pontianak di Basketball Competition

“Jadi kami tidak pernah ada masalah dengan siapapun. Saya tidak pernah punya masalah. Di zaman kapanpun, (PBSI) tidak pernah dibayang-bayangi oleh perusahaan manapun. Hanya pola hubungannya kami perbaiki. Sesuai dengan visi PBSI yang baru,” kata Agung lagi.

Sumber KalbarOnline.com mengatakan, PB Djarum diperkirakan mengeluarkan Rp 60 sampai Rp 70 miliar setiap tahun untuk mendukung PP PBSI.

Djarum menjadi sponsor utama tim nasional. Caranya adalah dengan memasang logo Blibli.com di kaus pemain. Untuk bisa memasang logo Blibli, Grup Djarum diprediksi memberikan kompensasi uang segar antara Rp 30 sampai 40 miliar pertahun kepada PP PBSI.

Grup Djarum juga konsisten menjadi sponsor utama dan sponsor pendamping turnamen-turnamen internasional dan nasional yang diselenggarakan PP PBSI.

Sebelumnya kepada KalbarOnline.com, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa Djarum sudah intens menyokong PP PBSI sejak era kepengurusan Try Sutrisno. Tepatnya mulai periode 1985 sampai 1993.

Comment