Categories: Nasional

Zakat yang Tak Tercatat Diperkirakan Tembus Rp 61.25 Triliun

KalbarOnline.com – Potensi dana zakat di Indonesia begitu besar. Bahkan dana zakat dari masyarakat yang tidak tercatat di organisasi pengelola zakat mencapai Rp 61,25 triliun. Angka itu merupakan hasil kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Kemenag, Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Angka Rp 61 triliun lebih itu adalah pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) masyarakat yang tidak dilakukan melalui organisasi pengelola zakat (OPZ) resmi. Pilihan masyarakat membayar zakat tidak melalui OPZ resmi menyebabkan angka penghimpunan ZIS di Indonesia yang tercatat jauh lebih rendah dari potensi yang ada.

“Menurut studi yang dilakukan oleh Puskas Baznas, potensi zakat di Indonesia mencapai 233,8 Triliun,” kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo Rabu (23/12). Untuk diketahui bahwa penghimpunan ZIS secara nasional pada 2019 melalui OPZ resmi mencapai 10 triliun. Angka ini masih 5,2 persen dari potensi zakat nasional.

Sementara itu menurut Charity Aid Foundation World Giving 2018, Indonesia menjadi negara yang paling dermawan di dunia. Pernyataan ini didukung dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki tipikal budaya untuk berbagi yang kuat. Kemudian cenderung lebih suka berdonasi langsung kepada kerabat dekat atau orang yang membutuhkan yang berada didekatnya. ’’Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penghimpunan ZIS selama ini selain terdistribusi ke OPZ resmi, juga banyak melalui perorangan atau lembaga tidak resmi,’’ jelasnya.

Besarnya semangat berbagi masyarakat ini menjadi tidak tercatat dalam OPZ atau Laporan Zakat Nasional (LZN) yang disusun Baznas. LZN sendiri disusun oleh Baznas setiap tahun untuk mencatat jumlah penghimpunan dan penyaluran dari dana ZIS yang ditunaikan melalui Baznas maupun LAZ. Baik itu di skala nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Data tersebut digunakan untuk pengambilan kebijakan strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mustahik.

Direktur Puskas Baznas Moh. Hasbi Zaenal mengatakan, hasil risetnya terdiri dari jumlah zakat sebesar Rp 30,5 triliun dan infak serta sedekah sebesar Rp 30,7 triliun. Berdasarkan wilayahnya, tiga wilayah dengan jumlah pengumpulan ZIS terbesar yaitu wilayah Jawa (55,95 persen) wilayah Sumatera (22,76 persen) dan wilayah Kalimantan (9,54 persen).

Kajian itu dilakukan melalui survei di 34 provinsi di Indonesia dengan responden terbagi menjadi tiga yaitu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), lembaga non-DKM, dan perorangan yang membayarkan zakat langsung ke mustahik.

Dari hasil survei yang dilakukan selama dua bulan pada pertengahan Agustus hingga Oktober 2020, didapatkan bahwa data yang terkumpul sebanyak 3.211 responden yang terdiri dari 667 unit DKM, 477 Lembaga Pengelola ZIS Non DKM, dan 2.067 perorangan. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

9 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

11 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

11 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

11 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

11 hours ago