KalbarOnline.com-Pandemi Covid-19 memang sangat memukul semua sektor kehidupan. Termasuk olahraga. Banyak sekali ajang-ajang besar dibatalkan atau ditunda. Termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Dari arena tinju dunia, walau sempat mengalami jeda, laga-laga besar akhirnya bisa tergelar. Tentu saja tanpa penonton. Meskipun kemeriahan berkurang drastis, namun pertarungan-pertarungan menarik yang melibatkan banyak juara dunia tetap tergelar.
Berikut pertarungan-pertarungan besar yang terjadi sepanjang 2020:
Deontay Wilder vs Tyson Fury II
(23 Februari)
Perebutan sabuk juara dunia kelas berat WBC antara Deontay Wilder versus Tyson Fury pada 23 Februari adalah salah satu pertarungan paling diantisipasi.
Dan hasilnya memang sangat tampak. Laga di MGM Grand Grarden, Las Vegas itu memecahkan rekor pendapatan tiket dari semua pertarungan kelas berat sepanjang masa.
Menurut Presiden Top Rank Todd deBoef kepada ESPN, uang tiket yang masuk ke kantong penyelenggara mencapai USD 16.916.440 atau sekitar Rp 235,426 miliar.
Jumlah itu memecahkan rekor sebelumnya yakni pertarungan ulang perebutan gelar juara dunia kelas berat antara Lennox Lewis and Evander Holyfield pada 1999. Saat itu, laga Lewis versus Holyfield mencatat pemasukan tiket mencapai USD 16.860.300 (sekitar Rp 234,644 miliar).
Pada duel itu Wilder memang kalah kelas. Pukulan bertubi-tubi Tyson Fury terus menghujani wajahnya. Ronde ketujuh tersisa 1 menit 20 detik. Darah mengucur dari telinga kirinya. Bentuk wajahnya sudah tak keruan karena bengkak di mana-mana.
Di tengah Fury melancarkan serangan itulah, wasit Kenny Bayless tiba-tiba melerai keduanya. Dia lantas melambaikan tangan tanda duel harus dihentikan dengan technical knockout alias TKO.
Vergil Ortiz Jr vs Samuel Vargas
(26 Juli)
Vergil Ortiz Jr berhasil memukul KO Samuel Vargas pada ronde ketujuh dalam duel perebutan sabuk juara dunia kelas welter WBA. Pertarungan yang diadakan Golden Boy Promotions itu berlangsung di Indio California, 26 Juli 2020.
Setelah kemenangan ini, Ortiz langsung membidik lawan lain. Petinju 22 tahun tersebut mengincar satu di antara dua nama. Yakni, Danny Garcia atau mantan juara dunia kelas welter Keith Thurman.
Duel itu terlihat sangat timpang. Vargas yang telah berusia 39 tahun tidak bisa menyembunyikan lagi fisiknya yang tak seprima Ortiz.
Sepanjang pertarungan, petinju asal Meksiko tersebut nyaris tak pernah memberikan perlawanan membahayakan. Dia hanya bertahan dan bertahan. Akhirnya, Ortiz menang KO saat ronde ketujuh.
Kemenangan itu membuat Ortiz mencatat hasil sempurna. Tampil 16 kali, dia mencatat 16 kemenangan dan semuanya dia selesaikan dengan cara KO. Luar biasa!
Dillian Whyte vs Alexander Povetkin
(23 Agustus)
Janji juara dunia kelas berat interim WBC Dillian Whyte untuk menghancurkan petinju veteran Rusia Alexander Povetkin gagal menjadi kenyataan.
Sebaliknya, justru Whyte yang hancur. Dalam pertarungan di Matchroom Fight Camp, Brentwood, Essex, Inggris, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB, 23 Agustus itu, Whyte kalah KO pada ronde kelima.
Sebuah pukulan uppercut tangan kiri sangat keras, membuat Whyte ambruk, tak bisa bangkit, dan kehilangan sabuk juara dunia kelas berat interim WBC miliknya. Bahkan, sesaat setelah jauh ke kanvas, Whyte sempat kehilangan kesadaran.
Povetkin bukan petinju muda. Bulan depan, dia akan berusia 41 tahun. Namun, peraih emas Olimpiade Athena 2004 pada kelas berat-super tersebut masih memiliki api yang membara dalam dirinya.
Sesudah mengenggam sabuk juara dunia kelas berat interim WBC, Povetkin bisa saja melakukan pertarungan besar, yakni perebutan sabuk juara dunia WBC melawan Tyson Fury. Tapi jalan itu agaknya masih sangat jauh dan terjal.
Vasyl Lomachenko vs Teofimo Lopez
(18 Oktober)
Pada usia yang baru mencapai 23 tahun, Teofimo Lopez berhasil menjadi juara dunia sejati di kelas ringan. Pada pertarungan perebutan sabuk juara dunia WBA (Super), WBO, IBF, dan The Ring, di MGM Grand Conference, Las Vegas, 18 Oktober itu, Lopez mengalahkan superstar tinju asal Ukraina Vasyl Lomachenko.
Lopez menang lewat keputusan mutlak pada ronde ke-12. Tiga juri kompak memberikan angka kemenangan untuk Lopez masing-masing dengan skor 116-112, 117-111, dan 119-109.
Dengan hasil luar biasa ini, Lopez menjadi juara dunia tinju termuda yang meraih empat gelar juara dunia. Itu terhitung sejak WBO dibentuk pada 1988.
Dalam pertarungan ini, Lopez menunjukkan dirinya sebagai petinju yang luar biasa. Setelah menang start terutama sampai ronde keenam, dia berhasil bertahan dari serbuan maut Lomachenko pada ronde-ronde terakhir. Lopez layak menang karena dia mengontrol penuh jalannya pertarungan.
Gervonta Davis vs Leo Santa Cruz
(1 November)
Sebuah pukulan upercut kiri sangat keras dari Gervonta Davis pada ronde keenam membuat Leo Santa Cruz langsung terjatuh dan pingsan sesaat.
Kemenangan KO di Alamodome, San Antonio (1/11) tersebut, membuat Davis tidak hanya berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan WBA Super. Lebih dari itu, dia juga mampu mengambil sabuk juara dunia kelas bulu super WBA dari tangan Santa Cruz.
Petinju berusia 25 tahun asal Baltimore, Amerika Serikat itu sejauh ini adalah salah satu yang sangat diperhitungkan pada kelas ringan. Bertarung 24 kali, dia menyapu bersih 24 kemenangan. Yang dahsyat, Davis mencatat 23 kemenangan KO!
Dalam pertarungan itu, sebuah upercut tangan kiri yang menghujam keras ke dagu, membuat Santa Cruz langsung tumbang. Tidak hanya itu, Santa Cruz juga sempat pingsan beberapa menit. Untung saja petinju asal Meksiko itu tidak mengalami cedera yang sangat fatal.
Dalam catatan statistik ESPN, ini adalah duel perebutan gelar juara dunia pada dua kelas berbeda ketiga sejak 1933. Atau yang pertama sejak Floyd Mayweather Jr mengalahkan Marcos Maidana pada 2014.
Naoya Inoue vs Jason Moloney
(1 November)
Sang Monster asal Jepang Naoya Inoue tetap menjadi juara dunia kelas bantam WBA Super, IBF, dan The Ring. Pada pertarungan di MGM Grand Conference Center, Las Vegas, 1 November 2020, Inoue menghajar penantangnya asal Australia Jason Moloney.
Inoue yang tampil sangat dominan dan brutal akhirnya menang KO pada ronde ketujuh. Dengan kemenangan ini, Inoue tidak hanya mampu tetap menjadi juara dunia. Lebih dari itu, rekornya masih sangat sempurna.
Bertarung 20 kali, Inoue menang 20 kali dan tanpa sekalipun menelan kekalahan. Dalam perjalanannya, Inoue menang KO sebanyak 17 kali.
Inoue sejatinya dijadwalkan bertemu dengan juara dunia kelas bantam WBO asal Filipina, John Riel Casimero pada 25 April lalu. Namun, duel penyatuan gelar itu terpaksa batal karena pandemi virus Cavid-19. Inoue menegaskan, dia siap berhadapan dengan Casimero kapan saja.
Terence Crawford vs Kell Brook
(15 November)
Terence Crawford membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu petinju terbaik di kelas welter saat ini. Petinju asal Amerika Serikat (AS) tersebut sukses mempertahankan sabuk juara dunia kelas welter versi WBO untuk kali keempat pada pertarungan di MGM Grand Conference Center, Paradise, Nevada, 15 November 2020.
Crawford bertarung dengan ganas dan menang KO atas penantangnya asal Inggris, Kell Brook di ronde keempat.
Momen kemenangan Crawford terjadi saat ronde keempat tersisa 1 menit 14 detik. Saat itu pukulan straight kanan Crawford membuat Brook terhuyung ke pinggir ring. Meski demikian, Brook belum terjatuh. Crawford lantas terus mendekati Brook dengan melepaskan lagi dua bogem keras yang membuat wasit Tony Weeks harus memisahkan keduanya.
Duel dilanjutkan setelah Brook mengaku masih sanggup melanjutkan pertarungan. Tapi, hanya beberapa detik, pukulan bertubi-tubi Crawford lagi-lagi membuat Brook terhuyung.
Kali ini Brook pun tampak tak berdaya. Weeks akhirnya mengambil keputusan untuk menghentikan pertarungan dan memberikan kemenangan untuk Crawford.
Mike Tyson vs Roy Jones Jr
(29 November)
Inilah satu-satunya pertarungan ekshibisi yang masuk dalam daftar.
Mike Tyson untuk kali pertama kembali naik ring pada usia 54 tahun pada 29 November. Dia melawan mantan juara dunia kelas berat lainnya, Roy Jones Jr di Staples Center, Los Angeles pada 29 November.
Tyson bertarung sangat agresif dalam pertarungan ekshibisi yang berlangsung dalam delapan ronde tersebut. Namun, juri secara kontroversial memutuskan hasil pertarungan adalah imbang. Padahal, dari data Global Scorcard, Tyson lebih unggul ketimbang Jones.
Dengan melihat kualitasnya, harusnya Tyson menjadi pemenang pertarungan ini. Tetapi juri memutuskan lain. “Saya tidak masalah dengan itu,” ucap Tyson menyoal hasil duel dalam wawancara setelah pertarungan.
Tyson dikabarkan mendapat bayaran USD 10 juta (Rp 140 miliar) dalam duel ini. Tapi, dia sudah berniat akan menyumbangkan sebagian besar dari uang tersebut untuk kegiatan amal. Sementara Jones bakal mendulang bayaran USD 1 juta (Rp 14 miliar).
Anthony Joshua vs Kubrat Pulev
(13 Desember)
Anthony Joshua sukses mempertahankan empat sabuk juara kelas berat yang dia genggam. Yakni juara dunia WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO. Dalam pertarungan di The SSE Arena, London pada 13 Desember, superstar tinju asal Inggris tersebut mengalahkan penantangnya, Kubrat Pulev asal Bulgaria.
Joshua tampil sangat luar biasa. Dia benar-benar menghancurkan dan membantai Pulev. Joshua menang KO solid pada ronde 9. Dan sebelum mendapatkan kemenangan itu, Joshua mengirim Pulev jatuh dan mencium kanvas empat kali.
Pertarungan hari ini benar-benar menunjukkan gaya dan versi baru dari Joshua. Dia lebih sabar. Powernya meningkat dengan pesat. Joshua lebih agresif dan menunjukkan passion yang sangat besar dalam bertinju.
Saul Canelo Alvarez vs Callum Smith
(20 Desember)
Saul ‘Canelo’ Alvarez masih memiliki api yang berkobar-kobar dalam dirinya. Lebih dari setahun tak bertarung, Alvarez masih bisa tampil dengan luar biasa.
Bintang tinju asal Guadalajara, Meksiko berusia 30 tahun tersebut sukes merebut gelar juara dunia kelas menengah super The Ring dan WBA (Super) dari tangan petinju asal Inggris Callum Smith.
Selain itu, dalam pertarungan di Alamodome, San Antonio, 20 Desember tersebut, Alvarez juga berhasil merebut sabuk juara dunia kelas menengah super WBC.
Dalam duel ini, Alvarez menang lewat keputusan mutlak dalam 12 ronde. Tiga juri memberikan angka yang sangat absolut untuk Alvarez yakni 119-109, 119-109, dan 117-111.
Dengan kemenangan ini, Alvarez menjadi penguasa empat gelar juara dunia utama di empat divisi berbeda.
Sebelum kemenangan atas Smith, Alvarez sukses memukul KO petarung Rusia Sergey Kovalev di ronde ke-11 pada 2 November 2019. Kemenangan tersebut membuat Alvarez merebut sabuk juara dunia kelas berat-ringan WBO.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…