KalbarOnline.com–Forum Rektor Indonesia (FRI) mengapresiasi hasil inovasi alat tes cepat pendeteksi Covid-19, GeNose C19 dan CePAD, yang telah mendapat izin edar dari kementerian kesehatan. FRI juga mendorong kalangan perguruan tinggi untuk menggunakannya.
”Hasil inovasi GeNose C19 dan CePAD ini adalah prestasi luar biasa dan wujud kontribusi nyata dari perguruan tinggi Indonesia untuk bangsa,” kata Ketua Forum Rektor Indonesia Arif Satria seperti dilansir dari Antara, Selasa (29/12).
Menurut Arif Satria, FRI mendorong agar perguruan tinggi se-Indonesia dapat memanfaatkan inovasi GeNose C19 dan CePAD, yakni alat tes cepat pendeteksi Covid-19 produksi dalam negeri.
”IPB telah memesan GeNose C19 untuk kepentingan tes cepat di Klinik IPB,” ujar Arif Satria, yang juga Rektor IPB University.
Arif Satria menjelaskan, lima ribu unit GeNose C19 yang merupakan hasil inovasi dari tim peneliti Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, siap didistribusikan.
”Alat deteksi cepat Covid-19 melalui hembusan napas ini disebut memiliki sensitivitas hingga 90 persen dan spesivitas mencapai 96 persen,” terang Arif Satria.
Satu unit GeNose C19 dijual Rp 62 juta dan dapat digunakan untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas dengan sangat cepat, hanya sekitar dua menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lain.
Menurut Arif, fleksibilitas penggunaan GeNose C19 memungkinkan penempatannya di bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, perkantoran, kampus, dan tempat umum lainnya, seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Sehingga, masyarakat diharapkan dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman pada situasi pemulihan ekonomi saat ini.
Sementara itu, produk tes cepat, CePAD, yang dikembangkan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, juga berfungsi sebagai pendeteksi cepat Covid-19 melalui uji antigen virus korona diambil dari sampel nasal swab.
Menurut dia, uji CePAD itu mendeteksi protein virus dengan viral load tinggi pada awal infeksi. Hasil tes CePAD waktunya relatif cepat, yaitu sekitar 15 menit dengan tingkat akurasi tinggi.
Tes antigen sudah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO serta rekomendasi dari Perhimpunan Patologi Klinis Indonesia.
”Produk tes CePAD dari Unpad sudah mendapatkan izin edar dari kementerian kesehatan, sejak 4 November. Sejumlah rumah sakit dan laboratorium kesehatan di Jawa Barat sudah menggunakan produk ini,” tutur Arif Satria.
Menurut Arif, kehadiran alat itu sangat diapresiasi. Sebab, GeNose C19 dan CePAD dapat memperkuat sistem survailans 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment. Sedangkan, Gerakan 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, harus tetap dilakukan, guna meminimalisir penyebaran virus korona baru.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menjadi tamu spesial…
KalbarOnline, Pontianak-Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji nyekar ke makam kedua orang tuanya, HM…
KalbarOnline - Film We Live in Time mempertemukan Andrew Garfield dan Florence Pugh. Film garapan…
KalbarOnline - Kamis (21/11/2024) harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Setelah prospek…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…