KalbarOnline.com – Massa di barat laut Pakistan mengamuk dan membakar kuil Hindu berusia seabad, kemarin. Serangan ini memicu kecaman dari komunitas Hindu di negara mayoritas Muslim tersebut. Umat Hindu merupakan komunitas terbesar kedua setelah umat Islam di negara yang memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan Inggris pada tahun 1947 tersebut.
Video yang direkam oleh penduduk setempat di tempat kejadian dan dibagikan kepada Reuters menunjukkan kerumunan orang membongkar balok-balok dinding struktur kuil menggunakan batu dan palu godam, saat asap hitam dari api besar mengepul ke langit.
Rahmatullah Wazir, seorang petugas polisi di distrik Karak, barat laut Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan kepada Reuters bahwa para ulama Muslim setempat telah mengatur apa yang mereka katakan kepada polisi akan menjadi protes damai terhadap dugaan perluasan kuil.
Dia menambahkan bahwa para ulama yang memimpin protes memulai “pidato provokatif”, setelah itu massa menyerang kuil tersebut. “Itu adalah massa dan kemudian tidak ada orang di sana yang menghentikan mereka untuk merusak kuil,” kata Wazir. Menurutnya, sebagian besar bangunan telah rusak.
Kepala polisi distrik setempat, Irfanullah Khan, mengatakan kepada Reuters bahwa sembilan orang telah ditangkap karena dicurigai terlibat dalam serangan itu.
Kuil ini pertama kali dibangun pada awal 1900-an sebagai tempat pemujaan, tetapi komunitas Hindu setempat meninggalkannya pada tahun 1947 dan pada 1997 situs tersebut telah diambil alih oleh Muslim setempat.
Pada 2015, Mahkamah Agung Pakistan memerintahkan agar kuil tersebut dikembalikan kepada komunitas Hindu dan tempat suci dibangun kembali, dengan syarat tidak akan diperluas di masa depan.
Seorang juru bicara pemerintah provinsi setempat tidak menanggapi permintaan komentar Reuters. “Ini adalah cara yang biadab untuk menghadapi minoritas. Kami terkejut dan terluka… dan (insiden itu) mengirimkan gelombang ketidakamanan dalam komunitas Hindu,” kata Haroon Sarbdyal, seorang pemimpin lokal komunitas Hindu.
Sarbdyal mengatakan meski umat Hindu setempat telah pindah dari desa, sebagian dari mereka masih melakukan perjalanan ke sana setiap Kamis untuk mengunjungi tempat suci tersebut.
Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari mengutuk insiden itu di Twitter. Awal tahun ini, kelompok hak asasi manusia Amnesty International meminta pihak berwenang Pakistan untuk melindungi hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi komunitas Hindu yang terkepung di negara itu, termasuk pembangunan kuil untuk melaksanakan hak tersebut. [ind]
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…