KalbarOnline.com – Harga cabai di wilayah Jawa Tengah mengalami kenaikan cukup signifikan dalam sepekan ini. Kenaikan tersebut dipicu pasokan yang cenderung kurang lantaran faktor curah hujan tinggi.
Kenaikan harga cabai ini menjadi angin segar bagi petani cabai, karena di masa pandemi ini harga cabai di tingkat petani masih rendah. Ini merupakaan momen bagus buat petani untuk menutupi kerugian yang kemarin.
Namun kenaikan tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum yang tergiur lantaran harga cabai yang mahal untuk mencari keuntungan pribadi dengan mencampur cabai merah yang bagus dengan cabai hijau yang dicat merah.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq menegaskan, kualitas cabai petani Temanggung bagus-bagus, petaninya jujur, dan menjual hasil panen apa adanya tanpa rekayasa
“Jadi jika ada cabai yang dicat itu hanya dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. Bukan dilakukan oleh petani atau pedagang, karena petani dan pedangan Temanggung adalah orang-orang yang jujur,” jelas Bupati.
HM Al Khadziq menghimbau kepada petani-petani cabai Temanggung untuk tetap menjaga kualitas cabai temanggung jangan sampai menurunkan kepercayaan konsumen, juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Temanggung, maupun masyarakat luas jangan takut untuk mengkonsumsi cabai Temanggung
“Saya mengajak seluruh masyarakat jangan takut mengkonsumsi cabai Temanggung yang mempunyai kualitas bagus, cabai merahnya asli, segarnya asli, hasil panen langsung petani cabai Temanggung,” imbuhnya.
Salah satu petani cabai Temanggung Muhammad Mutamakin menyampaikan, dengan adanya kejadian cabai yang dicat ini sangat merugikan semua petani. “Semua petani di Temanggung tentunya sangat dirugikan dengan kejadian ini, kami itu menjual hasil panen apa adanya, cabai merah ya kami jual yang merah, kalau hijau ya kami jual hijau, gak neko neko” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Temanggung Sri Haryanto mengatakan bahwa cabai Temanggung mempunyai kualitas baik, Temanggung menjadi penyuplai cabai ke beberapa kota besar termasuk Jakarta, hal itu tentunya atas dasar kepercayaan dan bukti bahwa pedagangnya juga pelaku usaha yang baik, lebih mengedepankan hubungan bisnis jangka panjang, bukan pedagang yang nakal.
Dengan adanya berita cabai yang di cat tentu menjadi perhatian publik, akan tetapi pasca terbongkarnya kasus ini, justru menjadi penyemangat petani dan pedagang cabai Temanggung untuk tetap menjaga kualitas cabai Temanggung.
Karena sampai saat ini cabai menjadi salah satu komoditas unggulan Temanggung yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi bagi para petani dan pedagang.
“Dari sisi perdagangan cabai hasil pantauan Disperindagkop UKM Temanggung fakta yang terjadi di pasar pasar tradisional di wilayah Temanggung tidak terdapat cabai yang di cat, saat ini perdagangan cabai Temanggung pada kondisi yang aman dan lancar dengan kualitas cabai yang tetap baik dan aman dikonsumsi,” pungkasnya. [ind]
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan tenaga kesehatan, baik itu perawat…