Categories: Internasional

Tiongkok Sebut Penyerbuan Capitol Lambang Kegagalan Pemerintah AS

KalbarOnline.com – Penyerbuan Gedung Kongres Amerika Serikat atau gedung Capitol oleh pendukung Presiden Donald Trump mencerminkan kegagalan kepemimpinan serta perpecahan yang dalam yang terjadi di masyarakat Amerika. Hal ini disampaikan editorial di media pemerintah Tiongkok, Jumat (8/1), dikutip dari Antara.

Ratusan pendukung Presiden Trump mengepung Capitol pada hari Rabu, waktu setempat. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan penyerbuan itu sebagai pemberontakan bersenjata melawan Amerika.

Surat kabar yang dikelola pemerintah Tiongkok menggunakan peristiwa itu untuk meningkatkan perang kata-kata melawan Amerika Serikat, saat hubungan bilateral sudah surut di tengah ketegangan perdagangan, hak asasi manusia, dan pandemi Covid-19.

The Global Times, sebuah tabloid milik People’s Daily, surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, menggambarkan kerusuhan itu sebagai tanda keruntuhan internal dalam sistem politik AS yang tidak dapat dengan mudah dibalik.

“Massa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Capitol, simbol dari sistem AS, adalah hasil dari perpecahan yang parah dari masyarakat AS dan kegagalan negara untuk mengontrol pembagian tersebut,” katanya.

“Seiring berjalannya waktu dan dengan penyalahgunaan sumber daya oleh politisi, sistem politik AS telah menurun,” tambah surat kabar itu.

Mereka juga mengecam apa yang digambarkannya sebagai standar ganda di antara para politisi AS, dengan membidik deskripsi Pelosi tentang protes Hong Kong pada 2019 sebagai ‘pemandangan yang indah untuk dilihat’.

“Di Hong Kong, aksi kekerasan digambarkan sebagai ‘pemandangan indah’. Di AS, orang yang terlibat dalam kekacauan ini disebut ‘massa’,” kata Global Times.

Komentar Pelosi telah diejek secara luas di media sosial Tiongkok Weibo. Liga Pemuda Partai Komunis juga menggunakan kata-kata ‘pemandangan indah’ untuk menggambarkan kerusuhan di Washington.

Netizen lain menggambarkan kerusuhan itu sebagai karma. Candaan lain mengatakan bahwa ini adalah percobaan kudeta pertama di Amerika yang terjadi tanpa keterlibatan kedutaan besar AS.

Surat kabar resmi China Daily mengatakan nasionalisme sempit dari Presiden Trump telah merugikan Amerika Serikat. “Kekerasan dan kekacauan yang meletus di AS selama setahun terakhir menunjukkan apa yang terjadi ketika para pemimpin suatu negara kehilangan kontak dengan kenyataan,” tambahnya.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

1 hour ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

2 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

3 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

3 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

3 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

3 hours ago