Selama hamil, Mums bisa mengalami beragam gejala yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Salah satunya adalah insomnia. Setiap ibu hamil memerlukan istirahat yang cukup untuk kesehatan bayi dalam kandungan maupun dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, tidur malam penting untuk ibu hamil. Insomnia pada ibu hamil merupakan hal yang perlu diatasi. Bagaimana cara mengatasi insomnia pada ibu hamil? Berikut penjelasannya!
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur di malam hari. Insomnia merupakan gangguan tidur yang cukup umum. Kondisi ini bisa menyebabkan Mums bangun di malam hari dan tidak bisa kembali tidur ataupun sulit memasuki fase tidur nyenyak dari awal. Insomnia dapat memengaruhi mood, energi, kesehatan, dan aktivitas secara negatif.
Kebanyakan ibu hamil mulai mengalami insomnia pada trimester kedua atau ketiga. Hal ini biasanya disebabkan oleh peningkatan gejala kehamilan dan semakin membesarnya perut. Kondisi-kondisi tersebut bisa mempersulit Mums untuk tidur nyaman di malam hari.
Jika Mums mengalami insomnia, tidak perlu terlalu khawatir jika kondisi tersebut akan membahayakan bayi dalam kandungan. Stres dan rasa khawatir hanya akan memperparah kondisi. Terkadang, melepas kekhawatiran dan stres saja sudah dapat membantu Mums untuk mengatasi insomnia dan tidur nyenyak di malam hari.
Insomnia pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal. Namun, selain hal tersebut, ada banyak faktor lain juga yang bisa menyebabkan insomnia pada ibu hamil, seperti:
Melatonin adalah hormon yang diproduksi tubuh secara alami untuk mengatur siklus tidur dan bangun kita. Melatonin juga dijual dalam bentuk suplemen. Namun, dampak suplemen melatonin pada kehamilan belum diteliti secara mendalam. Jadi, Mums harus konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen untuk mengatasi insomnia.
Sesekali tidak bisa tidur selama kehamilan bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, kurang tidur kronik dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, stres, dan depresi. Insomnia juga dikatakan dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi yang terlalu besar atau terlalu kecil. Gangguan tidur di akhir kehamilan juga disebutkan dapat meningkatkan risiko proses melahirkan yang lebih lama dan risiko harus melahirkan secara caesar.
Kalau Mums mengalami insomnia, maka Mums perlu mengatasinya. Berikut cara mengatasi insomnia pada ibu hamil:
Bangun dari tempat tidur: kalau Mums terbangun di malam hari dan belum juga bisa kembali tidur selama 20-30 menit kemudian, bangunlah dari tempat tidur dan lakukan aktivitas ringan yang membosankan selama beberapa saat. Kemudian, cobalah untuk tidur kembali.
Jangan terlalu terpaku dengan waktu tidur: meskipun kebanyakan orang membutuhkan delapan jam waktu tidur malam, beberapa orang lebih nyaman tidur sedikit kurang atau sedikit lebih dari delapan jam. Jika Mums tidur malam sedikit kurang dari delapan jam dan tidak merasa lelah keesokan harinya, maka itu artinya Mums sudah cukup tidur.
Ada banyak cara yang bisa Mums lakukan untuk mencegah insomnia selama kehamilan, di antaranya:
Sumber:
What To Expect. Insomnia During Pregnancy. Desember 2020.
Sleep Foundation. Sleeping During Your Second Trimester. September 2020.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…