KalbarOnline.com – Proses evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) diperpanjang hingga Senin (18/1). Proses evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 pada Jumat (15/1) hari ini tepat memasuki tujuh hari pencarian.
“Siang ini diputuskan bahwa operasi SAR gabungan dalam rangka oencadian atau evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 saya perpanjang tiga hari. Saya ulangi saya perpanjang tiga hari, berarti sampai dengan hari Senin,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Bagus Puruhito di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1).
Bagus menyampaikan, jika telah diperpangan selama tiga hari, Basarnas akan mengevaluasi apakah akan kembali diperpanjang atau dihentikan.
“Setelah itu kita evaluasi kembali dan kita putuskan selanjutnya,” ujar Bagus.
Sementara itu, Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menuturkan, tim SAR memperluas proses evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Peluasan evakuasi ini dilakukan hingga ke Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut dan Pulau Bokor dari sebelumnya jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki pada Sabtu (9/1) lalu.
“Kalau kemarin Pulau Lancang dan Pulau Laki, akan perluas ke sekitar Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, Pulau Bokor. Kemungkinan ada yang di sekitar pulau itu,” ujar Rasman
Rasman menyampaikan, pada hari ketujuh obyek pencarian tak jauh berbeda seperti hari-hari sebelumnya. Operasi SAR tidak hanya diprioritaskan mencari black box cockpit voice recorder (CVR) atau puing pesawat, tapi juga korban.
“Kita masih kosentrasi untuk mendapatkan korban kemudian juga CVR dan puing-puing. Itu nanti akan menjadi fokus pencarian hari ini,” ungkap Rasman.
Rasman menyebut, pada hari ketujuh operasi SAR ini mengerahkan 4.132 personel gabunga untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Personel pada hari ketujuh ini lebih banyak dari hari-hari sebelumnya.
“Personel ada 4132 orang. Itulah potensi yang diserahkan ke kami untuk dioperasionalkan melakukan pencarian dan pertolongan pesawat Sriwijaya,” ucap Rasman.
Tim SAR yang bertugas telah membagi tugas evakuasi. Sehingga pencarian tidak hanya fokus pada serpihan pesawat dan CVR, tapi juga korban. Selain proses SAR melalui bawah laut, pencarian di atas permukaan tetap dilakukan menggunakan alutsista.
“Kapal 62 unit, alutsista berukura kecil 21 unit. Itu seperti, sea rider, jetski. Kemudian pesawat udara jadi 13 unit, dan ambulans 37 unit,” pungkas Rasman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…