Smartwatch menambah lagi kemampuannya. Kini, perangkat arloji cerdas itu bisa digunakan untuk mendeteksi kehadiran virus Corona dalam tubuh. Bahkan, bisa mendeteksi gejala serangan tujuh hari lebih cepat. Canggih amat ya? Setidaknya, begitulah menurut penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan.
Mengutip laporan dari 9to5 Mac, sejumlah ilmuwan melakukan penelitian untuk mengetahui, apakah smartwatch bis dipakai untuk mendeteksi kehadiran virus Covid-19 dalam tubuh manusia. Ide itu berangkat dari fungsi smartwatch sebagai pembaca irama detak jantung penggunanya. Perangkat yang dipakai untuk penelitian adalah Apple Watch, karena dianggap punya kemampuan deteksi kondisi vital tubuh hampir menyamai perangkat medis professional.
Ada dua eksperimen yang dilakukan. Pertama, dari Mount Sinai Medical Center. Peneliti merekrut 300 orang staf pusat kesehatan tersebut, dan kepada mereka diberikan Apple Watch untuk digunakan selama 5 bulan (dari April hingga September 2020). Selama waktu itu, para peneliti mengukur tingkat detak jantung peserta penelitian. Tingkat detak jantung bisa menjadi indikasi bekerjanya sistem kekebalan tubuh.
Dari hasil penelitian itu diketahui, orang yang terserang virus (Corona) kerap menunjukkan peningkatan tingkat detak jantung. Dan itu ditunjukkan, bahkan, 7 hari sebelum virus menunjukkan gejala serangannya –yang membuat penderita merasa tak enak badan dan sebagainya.
Penelitian kedua dilakukan oleh Standford University, AS. Kali ini peserta penelitian diberikan perangkat yang berbeda. Ada Apple Watch, Garmin dan Fitbit. Hasil penelitian yang dilakukan Standford ini tak jauh beda. Perangkat yang digunakan peserta sudah menunjukkan peningkatan detak jantung 9 hari sebelum gejala serangan muncul. Artinya, begitu virus nemplok, tubuh sebenarnya sudah bereaksi. Meski gejala sakit belum muncul.
Para peneliti mengatakan, orang yang terjangkit virus Corona, kerap menunjukkan gejala peningkatan detak jantung. Dengan menggunakan data dari smartwatch, peneliti bisa menentukan dua per tiga kasus (infeksi virus Corona), dalam 4 hingga 7 hari sebelum gejala sakit muncul.
Dengan mengetahui gejala serangan (virus) lebih awal, maka bisa diambil tindakan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat, sebelum kondisi kesehatan pasien sudah terlanjur memburuk. Lagipula, akan lebih mudah menangani pasien yang belum menunjukkan gejala sakit.
Meskipun hasil penelitian tersebut cukup membantu untuk pendeteksian virus lebih awal, namun bagaimanapun tetap tak bisa menjadi rujukan utama –untuk mengetahui positif tidaknya seseorang terjangkit Covid-19. “Butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keakuratan data yang diberikan smartwatch sebagai pendeteksi kehadiran virus,” demikian keterangan yang diberikan tim peneliti, seperti dikutip laman 9to5 Mac.
The post Wah, Smartwatch Bisa Deteksi Virus Corona appeared first on KalbarOnline.com.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…