Categories: Nasional

Bio Farma Akan Produksi 4,7 Juta Dosis Vaksin Covid-19

KalbarOnline.com–Bio Farma akan memproduksi sekitar 4,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan digunakan pada Februari. Saat ini status produk-produk tersebut, sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan.

”Sampai Jumat (21/1) sudah ada empat juta dosis yang selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir seperti dilansir dari Antara, Sabtu (23/1).

Diperkirakan pada Februari, akan siap sebanyak empat juta dosis vaksin. Seusai menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari, kata Honesti Basyir, Bio Farma siap untuk meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut, di fasilitas fill and finish di Bio Farma untuk menjadi final product.

”Bahan baku vaksin Covid-19 ini, sudah mulai diproduksi pada pertengahan Januari,” ujar Honesti Basyir.

Honesti Basyir mengatakan, hasil dari proses produksi bahan baku tersebut, akan melengkapi pasokan vaksin Covid-19, dalam kemasan finish product sebanyak tiga juga dosis yang sudah diterima sebelumnya pada Desember.

”Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac melalui dua mekanisme. Yakni impor dalam bentuk barang jadi/finished product single dose yang diperuntukan front liner di Indonesia dan impor dalam bentuk bulk/konsentrat vaksin. Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish di Bio Farma,” terang Honesti.

Honesti menambahkan, sebanyak tiga juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk barang jadi, sudah diterima pada Desember 2020. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta dosis di antaranya, sudah terdistribusi ke 34 provinsi. Sisanya yang 1,8 juta dosis sudah mulai dilakukan distribusi tahap 2 pada minggu ini, ke 34 provinsi.

Sedangkan untuk bahan baku, Bio Farma akan menerima sebanyak 140 juta dosis, yang akan diterima secara bertahap. Tahap pertama pengiriman bahan baku itu, sudah diterima sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari.

Untuk pendistribusian vaksin, grup Bio Farma, bersama anggota PT Kimia Farma (Tbk) dan PT Indofarma (Tbk), sudah memiliki 48 cabang atau warehouse di seluruh Indonesia.

“Hal ini bisa kita optimalkan. Dalam sisi teknologi, Bio Farma sudah menyiapkan digital solution yang bersifat end-to-end mulai dari pabrik produksi, proses distribusi, dan sampai di tujuan akhir (fasilitas kesehatan). Dan proses pendistribusian ini, dapat dimonitor real time di Command Center Holding BUMN Farmasi,” kata Honesti Basyir.

Menurut dia, Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 untuk 181,5 juta penduduk atau setara dengan 426 juta dosis. Untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen, kementerian kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Dari Permenkes tersebut, supply vaksin akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax.

”Keseluruhan vaksin Covid-19 tersebut, harus melaporkan hasil uji klinis 1 sampai dengan 3 dan mendapatkan EUA dari Badan POM,” tutur Honesti Basyir.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 yang dibutuhkan Indonesia, Bio Farma sudah melaksanakan amandemen supply agreement yang ditandatangani Honesti Basyir pada 30 Desember dengan perusahaan farmasi asal Kanada, AstraZeneca dan Novovax, masing-masing sebanyak 50 juta dosis.

Untuk AstraZeneca, diperkirakan akan mendapatkan emergency use authorization (EUA) pada dari Badan POM pada April. Sedangkan untuk Novovax akan mulai dipasok pada Q2 2021 melalui anggota holding BUMN Farmasi yakni Indofarma dan  diperkirakan akan mendapatkan EUA dari Badan POM pada Mei.

”Sehingga total yang sudah diamankan dari kedua perusahaan tersebut untuk Indonesia sebanyak 100 juta dosis. Selain dengan dua perusahaan tersebut, Bio Farma juga akan direncanakan menandatangani supply agreement dengan Pfizer Biontech,” ujar Honesti Basyir.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

19 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

23 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

24 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

24 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

25 minutes ago

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

40 minutes ago