Pandemik COVID-19 memang mendatangkan efek berlapis ke setiap segi kehidupan. Di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terjadi penurunan drastis minat orang tua untuk mendaftarkan buah hatinya masuk ke sekolah, karena sudah jelas proses belajar tak akan efektif dilakukan secara jarak jauh pada usia dini. Namun perjuangan belum berakhir, Mums. Ada beberapa nilai pendidikan yang bisa Mums ajarkan untuk mengisi kekosongan waktu ini. Tenang, cara-caranya tak sulit dan memberatkan Mums, kok. Yuk, simak lebih lanjut di sini.
Mulai usia 3 tahun, umumnya si Kecil menguasai beragam keahlian yang membuatnya sudah menjadi makhluk kecil dengan kemampuan untuk memasuki lingkungan baru, yaitu sekolah. Sekolah di sini adalah PAUD untuk anak berusia 3-5 tahun, yang kita kenal sebagai play group, day care, serta taman kanak-kanak. Meskipun namanya berbeda-beda, ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mempersiapkan si Kecil supaya siap untuk masuk sekolah dasar.
Tak hanya itu, pendidikan anak usia dini ikut berperan untuk perkembangan otaknya. Selama di kelas, si Kecil akan mendapatkan perkembangan sosial, emosional, fisik, dan kognitif yang dibutuhkan untuk membantunya memiliki masa depan yang lebih cerah. Jika dilakukan dengan benar, pendidikan anak usia dini bahkan dapat membantu mengembangkan rasa suka pada kegiatan belajar, lho.
Setidaknya ada 7 manfaat lain PAUD untuk si Kecil, di antaranya adalah:
Situasi pandemi COVID-19 yang memaksa semua kegiatan harus dilakukan di rumah, juga ikut memengaruhi PAUD. Apalagi, PAUD merupakan jenjang terakhir yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka.
Menurut laporan Himpunan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) seperti yang diberitakan CNN Indonesia pada bulan Juli 2020 lalu, terjadi penurunan drastis terhadap jumlah penerimaan peserta didik PAUD di tengah pandemi. Diprediksi, penurunan bisa saja mencapai 50% secara nasional. Gawatnya, penurunan angka siswa di PAUD berarti akan ada penurunan angka partisipasi kasar (APK) atau catatan jumlah penduduk yang bersekolah. Dengan begini, pemerintah akan sulit mengawasi jalannya pendidikan pada anak usia dini.
Tapi apakah ini merupakan jalan buntu untuk perkembangan kecerdasan si Kecil? Belum tentu, Mums. Selagi ia banyak beraktivitas di rumah, Mums bisa membekalinya dengan ilmu kecakapan hidup (life skill). Jangan salah, walau terlihat sederhana, aktivitas life skill menstimulasi si Kecil untuk berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, dan berpikir kreatif, lho.
Berikut 5 contoh aktivitas yang bisa Mums coba lakukan:
Jangan salah, perkembangan otak anak yang berkembang pesat hingga usia 25 tahun, membuatnya seperti spons yang siap menyerap informasi dan belajar. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tua secara aktif terlibat dalam eksplorasi anak terhadap hal baru, maka dapat membuat proses belajar si Kecil lebih optimal.
Mungkin Mums merasa bahwa si Kecil masih terlalu dini untuk melakukannya. Tapi percayalah, nyatanya banyak sekali ilmu yang ia dapatkan dari aktivitas ini. Seperti, mengajarkan tanggung jawab serta memberi rasa pencapaian (accomplishment) dan kepemilikan. Selain itu, secara alami ada 3 life skill tertentu yang dibutuhkan setiap anak untuk menjadi manusia yang berfungsi dengan baik dan mandiri, yaitu memasak, membersihkan, dan mengatur. Itulah kenapa, keterampilan ini sangat disarankan untuk diajarkan, terutama jika Mums tidak memiliki asisten rumah tangga sebagai support system di rumah.
Teknik menjahit dasar pada umumnya mudah dipelajari anak-anak di usia prasekolah. Di samping itu, keterampilan ini menjadi bekal untuknya tumbuh lebih percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, dan menjadi manusia berpengetahuan luas yang dapat berkontribusi pada dunia di sekitarnya.
Ilmu apa yang Mums harapkan diajarkan oleh orang tua saat masih kecil dulu? Ilmu mengatur waktu mungkin salah satunya. Pasalnya, pengaturan waktu yang buruk sangat berefek pada kehidupan saat dewasa dan membuat kita mudah kewalahan. Nah, mumpung si Kecil sekarang di rumah, ia bisa fokus mengatur waktunya mulai dari kegiatan sehari-harinya. Seperti disiplin bangun-tidur di jam yang sama, membuat jadwal tertulis kegiatan mereka beserta jamnya, serta beri ia kesempatan untuk merencanakan sendiri aktivitasnya.
Bantuan yang si Kecil berikan di usia ini mungkin tak terlalu besar, tapi berdampak sangat baik untuk perkembangannya, lho. Dengan menugaskan si Kecil untuk mengaduk atau mengumpulkan bahan makanan dari lemari es, secara tidak langsung membuatnya belajar tentang mencapai sebuah tujuan dan mewujudkannya menjadi sesuatu yang nyata. Keterampilan ini tentu akan berbuah manis jika suatu hari si Kecil bisa membangun sebuah usaha yang berawal dari sebuah ide ya, Mums.
Selamat mencoba mempraktikkan ilmu di atas, Mums!
Referensi:
Business Insider. Life Skills at Home.
National University. Early Childhood Education.
CNN Indonesia. Minat Ortu Daftar Anak ke PAUD Turun karena Corona.
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…
KalbarOnline, Ketapang - Sebuah tongkang bermuatan 100 ton buah kelapa sawit tenggelam di Perairan Bagan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 tahun, Rumah Sakit Umum…