Hasil Test Pack Positif, tapi Tidak Hamil. Apa yang Terjadi?

Senangnya test pack menunjukkan hasil positif. Tapi, kenapa seminggu kemudian malah mendapat haid, ya? Hal ini memang membingungkan sekaligus mengkhawatirkan, karena membuat risau. Mungkinkah ada masalah dengan kesehatan?

IKLANSUMPAHPEMUDA

Namun tak perlu galau terlalu lama, karena bukan hanya Mums yang mengalami ini. Kondisi ini juga bukan berarti Mums tidak mampu memiliki kehamilan yang sehat. Bahas lebih tuntas di sini, yuk!

Mungkinkah Keguguran Terjadi Tanpa Disadari?

Jawabannya, ya. Jika Mums dan Dads melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi apa pun, kehamilan bisa terjadi kapan saja. Di satu sisi, kondisi ini juga yang membuat Mums tak sadar bahwa sudah hamil, hingga beberapa minggu kemudian setelah muncul gejala kehamilan.

Namun, kehamilan adalah sebuah proses yang panjang dan rumit. Proses pembuahan dan implantasi (penempelan embrio di rahim) sebagai fase awal, bisa saja tidak berjalan baik. Inilah yang melatarbelakangi terjadinya kehamilan kimiawi atau chemical pregnancy.

Kehamilan kimiawi adalah keguguran sangat awal yang terjadi ketika sel telur dibuahi, tetapi tidak pernah tertanam sepenuhnya di dalam rahim. Biasanya terjadi sekitar minggu keempat hingga kelima dari siklus menstruasi Mums.

Sering kali, satu-satunya tanda kehamilan kimiawi adalah menstruasi yang terlambat. Bisa pula diikuti dengan gejala kehamilan awal seperti kram perut. Mums pun hanya akan tahu jika mengalami keguguran jika sudah melakukan tes kehamilan awal beberapa hari setelah ovulasi dan sebelum menstruasi terlambat. Artinya, umumnya Mums tidak menyadari bahwa mengalami kehamilan kimiawi dan perdarahan yang terjadi dianggap sebagai menstruasi biasa.

Baca Juga :  Peduli Kebutuhan Warga, Gubernur Sutarmidji Serahkan 1 Unit Mobil Ambulans untuk Desa Paal
Baca juga: Suami Ejakulasi Terbalik, Promil Semakin Susah?

Apa Penyebab Kehamilan Kimiawi?

Pada kebanyakan keguguran dini termasuk kehamilan kimia, disebabkan oleh kelainan kromosom. Pada awal kehamilan normal, sel telur dan sperma menggabungkan 23 kromosom dari pria dan wanita untuk membentuk zigot dengan 46 kromosom. Zigot mulai tumbuh melalui pembelahan sel yang cepat, berkembang menjadi blastokista, lalu menempel di dinding rahim.

Sementara dalam kehamilan kimia, sperma atau sel telur memiliki memiliki jumlah atau struktur kromosom yang tidak normal. Setelah pembuahan, zigot yang dihasilkan juga memiliki jumlah kromosom yang tidak normal. Kelainan kromosom inilah yang menyebabkan terjadinya kesalahan, sehingga zigot tidak dapat berkembang secara normal. Alih-alih ditanamkan di dinding rahim, sel telur yang telah dibuahi dilepaskan dari tubuh saat menstruasi.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko keguguran dini, antara lain:

  • Berusia 35 tahun atau lebih.
  • Gangguan pembekuan yang tidak diobati.
  • Kondisi tiroid yang tidak diobati.
  • Kondisi medis lainnya, seperti diabetes yang tidak terkontrol.
  • Infeksi seperti klamidia atau sifilis
  • Lapisan rahim yang tidak memadai.
Baca juga: Sakit Saat Kencing atau Disuria, Apa Penyebab dan Pengobatannya?

Bisakah Hamil Lagi setelah Kehamilan Kimiawi?

Faktanya, kehamilan kimiawi sangat umum terjadi. Sehingga jika Mums baru saja atau pernah mengalaminya, tak perlu berkecil hati. Bahkan, para ahli percaya bahwa keguguran yang sangat dini ini bisa mencapai hingga 70 persen dari semua konsepsi.

Baca Juga :  Cara Mempersiapkan Mental Selama Promil

Selain itu, kehamilan kimiawi tidak mencegah Mums untuk hamil lagi segera. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, Mums sangat mungkin untuk berovulasi dan hamil lagi segera setelah dua minggu setelah keguguran dini.

Fakta lainnya, Mums mungkin memiliki peluang lebih baik untuk hamil dan memiliki bayi. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang terdiri atas 2.245 wanita yang menjalani program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF). Walau mengalami kehamilan kimiawi yang pada siklus IVF pertama, namun mereka memiliki tingkat keberhasilan kehamilan sebanyak 34%, dibandingkan dengan 21% tingkat keberhasilan di antara wanita tanpa kehamilan kimiawi awal.

Walau begitu, bukan berarti kehamilan kimiawi pantas untuk disepelekan, ya. Jika Mums sering mengalami gejala mirip kehamilan kimiawi, konsultasikanlah kesehatan reproduksi Mums dengan dokter spesialis kandungan untuk mengetahui potensi masalah dan mencari tahu pengobatannya.

Baca juga: 10 Penyebab Pusing Setelah Berhubungan Seks

Referensi:

What to Expect. Chemical Pregnancy.

Medical News Today. Misscarriage without Bleeding.

Comment