KalbarOnline.com-Anders Antonsen akhirnya menjadi pemain yang berhasil memutus kehebatan kompatriotnya, Viktor Axelsen.
Pada final BWF World Tour Finals 2020 (31/1), Antonsen mengalahkan Axelsen dalam tiga game dengan skor 21-16, 5-21, dan 21-17.
Kemenangan itu mematahkan keperkasaan Axelsen yang selalu menang dalam 29 pertandingan secara beruntun.
Sebelum ditumbangkan Antonsen, Axelsen kali terakhir menelan kekalahan ketika melawan tunggal nomor satu Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. Tepatnya pada semifinal Indonesia Masters 2020.
Setelah kekalahan melawan Ginting itu, Axelsen selalu meraih kemenangan pada ajang Kejuaraan Beregu Eropa, Barcelona Spain Masters, All England, Thailand Open I 2020, Thailand Open II 2020, dan sampai semifinal BWF World Tour Finals 2020.
“Saya terkejut dan tentu saja merasa bahagia. Rasanya sangat luar biasa. Saya tidak menyangka bisa memenangkan pertandingan dan meraih gelar juara,” kata Antonsen dikutip dari media resmi BWF.
“Hebat sekali mendapatkan gelar sebesar ini. Rasanya berat sekali prosesnya dan bahkan saya tidak tahu harus berkata apa. Saya menjalani bulan yang sangat berat, semua hal tidak berjalan dengan mulus. Saya sangat kesulitan, jadi memenangkan gelar seperti ini rasanya sebuah hal yang tidak nyata,” imbuhnya.
Antonsen bermain luar biasa pada game pertama. Dia sempat unggul nyaman dalam posisi 14-10. Tetapi Axelsen mampu mengejar dan akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 14-14.
Dalam kondisi kritis, Antonsen lepas dari tekanan, menjauh, dan mencapai game point dalam kedudukan 20-15. Pemain nomor tiga dunia itu lantas menutup game pertama dengan skor 21-16.
Pada game kedua, Antonsen bermain sangat buruk. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri. Pertahanannya juga gampang ditembus. Dampaknya, Axelsen mampu memimpin jauh dalam situasi 13-1 dan mengambil game kedua dengan kemenangan telak 21-5.
Di game ketiga, Antonsen sempat melesat dan unggul 15-9. Tetapi, sama seperti game pertama, dia terkejar, dan membuat Axelsen mampu menyamakan kedudukan dan bahkan unggul 17-16.
Yang luar biasa, Antonsen seakan tidak mau melepaskan momentum kemenangan. Dia tiba-tiba menggila, mencetak lima angka beruntun untuk langsung menutup pertandingan dengan kemenangan 21-17. Laga yang berjalan seru itu berakhir dalam tempo 1 jam tepat.
“Hari ini (31 Januari, Red) saya bertarung dengan sangat keras. Saya mencoba untuk tidak menyerang terlalu keras dan tidak mengangkat bola terlalu tinggi. Sebab saya tahu, dia memiliki serangan yang luar biasa,” kata Antonsen.
Baca Juga: Sangat Dramatis: Tertinggal 17-20, Nyaris Kalah, Bangkit, dan Juara
“Sabar adalah kuncinya. Pada game kedua, saya memang sengaja menyimpan energi untuk menghadapi game ketiga. Sebab kondisi sudah sangat jauh. Saya harus berhitung dengan baik. Saya memutuskan untuk lebih cerdik untuk menghadapi game ketiga,” imbuh Antonsen.
Comment