AS Desak Tiongkok Hentikan Tekanan Militer dan Diplomatik ke Taiwan

KalbarOnline.com – Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengatakan bahwa Tiongkok harus menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan. Itu setelah diplomat tinggi ternama Tiongkok menyerukan perbaikan dalam hubungan AS-Tiongkok.

Sebelumnya, Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat dari Partai Komunis Tiongkok, Yang Jiechi, menyebutkan bahwa AS harus berhenti mencampuri isu mengenai kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok.

Price sendiri menyebutkan bahwa hubungan AS dan Tiongkok bisa diperbaiki. Itu ketika AS sejalan dengan para sekutu dan mitra.

Baca juga: Respons AS Terkait Aktivitas Militer Tiongkok di Laut China Selatan

“Kami mendesak Tiongkok agar mengakhiri tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi mereka terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog bermakna dengan kepemimpinan Taiwan yang terpilih secara demokratis,” ucap Price.

Baca Juga :  Menjadi Pembicara di Singapore, Sutarmidji: Fintech Cegah Praktek Rentenir dan Korupsi

Perlu diketahui, Tiongkok sebelumnya unjuk kekuatan armada tempurnya di wilayah udara Taiwan. Banyak pengamat menilai bahwa Tiongkok sengaja melakukannya di awal-awal masa kepemimpinan Presiden AS Joe Biden. Mereka ingin tahu seberapa besar dukungan Negeri Paman Sam itu ke Taiwan.

Dilansir AP, akhir Januari ada 12 pesawat Tiongkok yang melintas di zona pertahanan udara Taiwan yang berada di sisi barat daya. Terdiri atas, 8 pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir dan 4 jet tempur. Kemudian, 16 berbagai jenis pesawat kembali melintas di area yang sama.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa mereka merespons dengan memperingatkan rombongan pesawat itu melalui radio. Mereka juga bersiaga dengan mengerahkan sistem rudal pertahanan guna memantau aktivitas pesawat milik Tiongkok tersebut.

Baca Juga :  Napi di Uganda Kabur Telanjang

Ini bukan kali pertama Tiongkok melakukan tindakan provokatif tersebut. Tapi, biasanya hanya beberapa armada, tidak dalam skala besar. Tujuan mereka satu, menekan negara yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen itu agar mau kembali ke Tiongkok. Selama ini Tiongkok memang tak pernah mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Taiwan dianggap sebagai satu kesatuan dengan Tiongkok, tapi punya pemerintahan otonom layaknya Hongkong.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment