KalbarOnline.com – Salah satu bagian yang dimodifikasi pada mobil adalah bagian knalpot mobil. Sebagai informasi konstruksi knalpot terdiri dari beberapa bagian, yakni header atau downpipe, mid-pipe, muffler, dan exhaust tip.
Bagian-bagian tersebut punya fungsi masing-masing, salah satunya resonator yang memanfaatkan aliran gas buang sebagai tenaga. Komponen ini juga berperan untuk menjaga kenyamanan di dalam kabin.
Namun dengan berjalannya waktu, tidak sedikit pemilik kendaraan melakukan ubahan knalpot menggantinya dengan produk aftermarket untuk beberapa tujuan tertentu. Efeknya, sistem exhaust dimodifikasi menjadi bebas hambatan dan ‘menonaktifkan’ resonator.
Padahal, ada beberapa efek yang bisa timbul jika knalpot tidak dilengkapi dengan resonator. Berikut dampak negatif yang akan muncul jika knalpot mobil tidak memiliki resonator.
Suara Knalpot Lebih Bising
Bila komponen ini dihilangkan, sudah pasti suara knalpot akan jadi lebih bising. Bagi beberapa orang, hal ini mungkin jadi preferensi, tapi untuk kenyamanan secara umum, knalpot yang bising bisa jadi polusi suara bagi lingkungan.
Hal tersebut akan diperparah jika akselerasi dan rpm mobil sedang tinggi sehingga membuat suara yang keluar dari knalpot akan semakin meningkat. Efeknya, kenyamanan di dalam kabin akan berkurang dan bisa mengganggu konsentrasi pengendara lain.
Efek knalpot mobil tanpa resonator bisa berpengaruh pada konsumsi BBM jadi lebih boros. Selain buat gaya, mengganti sistem exhaust kendaraan ditujukan untuk memberikan peningkatan tenaga mesin kendaraan.
Alhasil, saat kendaraan dalam kondisi yang bertenaga, kebanyakan pengemudi mobil akan terus menginjak pedal gas. Efeknya, konsumsi bahan bakar akan menjadi boros. Pengaruh penggunaan bahan bakar juga menjadi efek serupa yang muncul saat asap mobil berwarna hitam akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
Begitu juga sebaliknya. Jika performa mesin tidak sesuai dengan harapan dan terjadi ‘ngempos’ pada rpm bawah, mau tidak mau Anda akan mengimbanginya dengan menekan pedal gas lebih dalam untuk meningkatkan rpm mesin. Efeknya sama, bahan bakar kendaraan akan jadi lebih mudah terkuras.
Performa Mesin Berubah
Salah satu alasan banyak orang yang melepas resonator adalah untuk mendapatkan power yang lebih besar dan suara yang gahar. Namun, hal itu harus diimbangi dengan beberapa ubahan di sektor dapur pacunya.
Jika masih menggunakan mesin standar pabrikan, tapi sudah menghilangkan fungsi resonator, dikhawatirkan malah akan membuat tenaga mesin melemah serta konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
Namun, jika tetap ingin melakukan beberapa perubahan agar mobil mengalami peningkatan tenaga, Anda bisa melakukan ubahan dengan mengganti resonator dengan produk aftermarket. Setelah itu baru bisa mengganti muffler dengan jenis racing.
Ingat, jika ingin mengganti resonator original dengan model custom, pastikan memilih resonator custom dengan diameter yang tidak terlalu besar dan terbuat dari bahan stainless steel agar lebih awet dan performa mesin juga lebih terjaga.
Nah, itu dia beberapa dampak negatif yang akan timbul bila melakukan perubahan pada bagian knalpot dan menghilangkan fungsi resonator. Memang, dari segi tampilan, suara, dan performa kendaraan akan mengalami peningkatan.
Namun, hal tersebut bisa jadi tidak sebanding dengan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…