Gengs, pernah mendengar istilah pasif agresif? Kedengarannya sih memang cukup membingungkan, ya. Bagaimana bisa, seseorang yang pasif menunjukkan sifat sebaliknya pula, yaitu sifat agresif?
Nah, meski tampak seperti 2 sisi yang sangat berbeda, beberapa orang ada lho yang memiliki sifat seperti ini, bahkan mungkin pasanganmu atau malah Kamu sendiri. Orang-orang dengan sifat pasif agresif biasanya menunjukkan sikap perlawanan secara tidak langsung guna menghindari konfrontasi. Untuk lebih jelasnya mengenai sifat ini, yuk simak ulasannya di bawah!
Pasif agresif adalah perilaku ketika seseorang cenderung menghindari konflik langsung dan mengekspresikan kemarahan mereka secara tidak langsung dengan cara merajuk, mengulur-ulur waktu, keras kepala, mengontrol situasi, atau menyabotase.
Perilaku ini biasanya didorong oleh keyakinan bahwa menunjukkan kemarahan hanya akan memperlihatkan kepada orang lain bahwa mereka terluka. Pola perilaku ini jika dibiarkan lama kelamaan dapat menghancurkan hubungan.
Jika dilihat-lihat, seseorang yang memiliki sifat pasif agresif mungkin tampak ramah, sopan, dan baik hati. Namun jika dilihat lebih dalam, mereka sebenarnya merasa terluka dan tidak dihargai. Hal inilah yang sering kali sulit untuk diidentifikasi dari seorang pasif agresif.
Tanda-tanda Pasangan yang Pasif Agresif
Sifat pasif agresif dari pasangan biasanya muncul ketika mereka terluka akibat perilaku pasangan, tetapi ia mengungkapkannya dengan cara lain. Untuk mengenali kondisi ini, ketahui beberapa tanda dari sifat pasif agresif pasangan.
1. Berdiam
Seorang pasif agresif sangat ahli dalam hal ini. Ia akan berhenti berkomunikasi denganmu sebagai bentuk hukuman dan membuktikan bahwa kamu lah yang bersalah.
Meski Kamu sudah berusaha sedemikian rupa untuk berkomunikasi, ia tetap bersikeras untuk berdiam diri. Jikalau memang terpaksa berbicara, ia mungkin hanya akan mengucapkan “iya” atau “terserah”.
2. Ketidakjelasan
Seorang pasif agresif akan mengatakan suatu hal dan justru melakukan hal sebaliknya. Ia juga akan menyangkal bahwa pernah mengatakan hal tersebut. Ketika Kamu memintanya untuk melakukan sesuatu, ia akan mengiyakan, tetapi tidak melakukannya.
3. Menunda-nunda
Pasangan cenderung akan terus menunda atau mengulur-ulur sesuatu karena sebenarnya ia tidak ingin melakukannya. Alih-alih langsung memberikan penolakan, ia justru menunda suatu hal hingga Kamu merasa kesal dan ingin marah. Namun ketika Kamu sudah marah, ia justru berbalik menyalahkan bahwa Kamu lah yang tidak sabaran. Sikap ini bisa menjadi tanda bahwa seorang pasif agresif sedang berusaha mengontrol situasi.
4. Sabotase
Sengaja tidak mau melakukan tanggung jawabnya menjadi cara seorang pasif agresif menyalahgunakan kekuasaannya dan juga membalas dendam. Dalam kasus yang parah, sabotase digunakan untuk menurunkan kepercayaan serta otoritas lawan bicaranya.
5. Sering melupakan
Alih-alih mengatakan tidak, ia justru melupakan rencana yang sudah dibahas, peristiwa, atau tugas penting. Ia mengungkapkan kemarahan dengan berpura-pura lupa akan sesuatu.
6. Merajuk
Seorang pasif agresif sering tidak mengungkapkan emosinya. Ia lebih memilih untuk merajuk atau menampilkan ekspresi cemberut untuk memperoleh perhatian. Jika ia diminta untuk menyelesaikan suatu hal, ia akan merajuk hingga lawan bicaranya menyerah.
7. Tidak pernah marah
Pasangan mungkin tampak sebagai seseorang yang tidak mudah marah. Namun, kemarahan yang ditekannya tersebut diekspresikan dengan cara yang lain. Misalnya, ia tetap bersedia melakukan apa yang diminta kepadanya, tetapi di dalam hati ia marah dan menunjukkan kemarahan dengan cara yang lain.
8. Menyalahkan orang lain
Pasangan cenderung mengalihkan kesalahan kepada pasangannya karena bagi ia semua masalah tersebut bukan disebabkan olehnya. Ia juga tidak bertanggung jawab dan mungkin menyangkal bahwa sebenarnya masalah tersebut juga disebabkan oleh dirinya sendiri.
9. Melepas tanggung jawab
Biasanya tanda ini ditunjukkan oleh para pria atau suami. Ia tidak mau melakukan tugas-tugas rumah tangga, seperti membersihkan rumah atau memasak. Ia juga mungkin akan menolak menunjukkan perasaan cinta, keintiman, bahkan menghindari hubungan seks sebagai upaya mengekspresikan kemarahan.
Nah Gengs, itulah beberapa tanda kalau pasanganmu memiliki sifat pasif agresif. Seperti telah disebutkan sebelumnya, sifat seperti ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa berisiko merusak hubungan.
Oleh karena itu, jika Kamu sudah mulai melihat adanya tanda-tanda seperti di atas, usahakan untuk menjaga dirimu tetap terkendali dan tidak emosi. Mungkin rasanya memang kesal. Alih-alih memarahi dan menyalahkannya, ajak dia untuk berdiskusi dan bantu ia untuk mengekspresikan ketidaksukaannya. (AS)
Referensi
Mom Junction. “Passive Aggressive Husband: Signs And How To Deal With Him“.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…