KalbarOnline.com – Sejumlah uji klinis vaksin Sinovac di beberapa negara seperti Brasil, menguji klinis hanya untuk sampai usia di bawah 70 tahun. Maka bolehkah lansia di atas 70 tahun ikut divajsinasi Covid-19?
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menegaskan memang uji klinis di beberapa negara tak ada yang dilakukan di atas usia 70 tahun. Namun, jika lansia usia di atas 70 tahun ingin divaksinasi tetap diperbolehkan asalkan melewati pemeriksaan yang ketat.
“Tidak ada yang di atas 70 tahun dalam uji klinis. Namun jika ingin divaksinasi, harus sesuai rekomendasi pemeriksaan dokter yang mendampingi. Skriningnya harus hati-hati,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2).
Baca Juga: Perdana, Nakes Lansia di RSCM Divaksinasi Covid-19, Tertua 76 Tahun
Sebagai contoh, hari ini salah satu lansia tertua 76 tahun yakni Prof Dr.dr. Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI yang juga Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Dirinya disuntik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)-FKUI Jakarta.
“Betul, (lansia di atas 70 tahun boleh divaksinasi) asal melewati pemeriksaan yang ketat,” tegas Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof Ari Fahrial Syam.
Menurutnya, pasien-pasien lansia merupakan kelompok berisiko untuk mengalami Covid-19. Dan jika terinfeksi, lansia berisiko mengalami kematian.
Baca Juga: Nakes Lansia Divaksinasi Covid-19, Dokter: Tak Ada Gejala, Semua Baik
“Kita tahu saat awal pandemi, yang paling banyak mengalami kasus kematian akibat Covid-19 ada 3 kelompok. Yaitu orang tua, laki-laki dan dengan komorbid,” paparnya.
Jubir vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun ini adalah komitmen dari pemerintah untuk melindungi khususnya kelompok atau populasi yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi. “Harapan kami tentunya dengan pelaksanaan vaksinasi ini akan ada sekitar 11.000 tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang bisa kebal yang kita berikan perlindungan,” katanya.
Dengan diberikannya vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan yang berusia lanjut dapat melindungi dan memberikan keamanan bagi seluruh tenaga kesehatan kita tanpa terkecuali. Kelompok lansia tetap akan menerima vaksinasi dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus ke tubuh sehingga vaksin dapat bekerja sama dengan tubuh untuk membentuk antibodi baru.
Sementara, vaksin dosis kedua berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin sehingga antibodi yang telah terbentuk semakin kuat dan optimal. Secara paralel pemerintah juga akan mulai melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…