KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 di dunia dan Indonesia mengalami tren semakin meningkat, meskipun berbagai upaya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat diberlakukan.
Hal ini menjadi keprihatinan banyak kalangan. “Kondisi ini mendorong kita untuk terus waspada,” ujar Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan, dr Shinta W. Chairuddin.
Menurutnya, pemerintah harus terus melakukan pembenahan, evaluasi, dan peningkatan upaya penanganan dan pencegahan, baik dari aspek infrastruktur, regulasi, maupun program.
Ia mengapresiasi kerja Pemkot yang sudah serius dan terus menambah dan meningkatkan fasilitas kesehatan, misalnya dengan adanya tambahan RS Pakulonan yang segera akan difungsikan, serta menyiapkan tujuh Puskesmas yang menjadi tempat transit sebelum mendapatkan tempat rawat inap di rumah sakit.
“Itu upaya penanganan di hulu. Bagaimana dengan masalah di hilirnya? Harus ada gerakan penyadaran tentang pentingnya selalu meningkatkan imunitas kepada masyatakat luas. Bahkan, saya mengusulkan dan mendorong adanya protokol peningkatan imunitas bagi masyarakat luas,” kata Shinta. Masalah ini, lanjutnya, harus menjadi fokus Pemkot Tangsel ke depan.
Oleh karena itu, Shinta berharap masyarakat harus semakin sadar tentang bahayanya pandemi ini. “Selain tetap melaksanakan 5M, kita juga butuh imunitas,” tandasnya.
Menurutnya, sehebat apapun pencegahan secara eksternal dengan menerapkan 5M dan 3T, jika imun tubuh masih lemah, virus sulit untuk dikendalikan. Semestinya, lanjutnya, pengetatan protokol kesehatan harus diimbangi dengan kekebalan tubuh yang kuat, dan itu hanya bisa diperoleh dari suplemen vitamin, mineral probiotik, enzym pencernaan dan nutrisi makro juga mikro yang cukup.
“Asupan nutrisi ini yang masih belum menjadi fokus pemerintah. Sulit untuk mencegah dan melawan Covid-19 jika protokol kesehatan masih ditoleransi dan imunutas tidak dijaga, apalagi ditingkatkan” tandas politisi perempuan dari Dapil Pamulang ini.
Problemnya lagi, kata Shinta, virus ini terus bermutasi. Bahkan, varian baru virus lebih mudah menular dibandingkan dengan jenis virus sebelumnya. Virus, terangnya, memang terus mengalami mutasi, yang ditandai hilangnya sederet asam nukleat pada genom asli, lantas digantikan genom baru. Mutasi ini terjadi umumnya karena kegagalan replikasi dalam proses pembiakannya.
“Bila hasilnya memperkuat daya adaptasi virus, maka akan muncul varian baru. Bila tidak, virus itu akan punah,” jelasnya.
Dia pun membandingkan upaya melawan Covid-19 ini dengan yang lain seperti gerakan jumantik dalam pencegahan penyakit DBD dan pemberian obat penyakit kaki gajah yang dilakukan dari rumah ke rumah. Baginya, mengandalkan protokol kesehatan saja tidak cukup.
“Yang kita perlukan adalah protokol peningkatan imunitas kesehatan masyarakat. Saatnya kita mengintegrasikan 5 I yaitu Imun, Iman, Ilmu, Ikhtiar, serta Integritas. Jika imunitas baik dan didukung semua pihak, dia yakin tidak hanya Covid-19, tapi penyakit-penyakit lainnya dapat dikendalikan,” tambahnya. [ind]
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…