KalbarOnline.com – Afrika Selatan bakal menunda peluncuran vaksin AstraZeneca yang sebelumnya direncanakan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Negara itu ragu terkait kemanjuran vaksin AstraZeneca karena setelah data uji coba menunjukkan suntikan itu tidak manjur melawan strain baru virus Korona yakni B.1.351.
Data awal dari studi Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca hanya menawarkan perlindungan minimal terhadap penyakit ringan yang disebabkan oleh varian virus Korona di Afrika Selatan. Hanya saja, penelitian hanya melibatkan 2.000 orang dengan usia rata-rata 31 tahun.
Peneliti utama vaksin Sarah Gilbert mengatakan perusahaan diharapkan memiliki suntikan yang sudah dimodifikasi untuk mengatasi varian virus Korona Afrika Selatan. Meski demikian, vaksin itu diyakini masih akan melindungi seseorang dari penyakit parah.
Baca juga: Ahli Singapura Sebut Efek Samping jadi Bukti Vaksin Covid-19 Bekerja
Pejabat kesehatan masyarakat prihatin tentang varian Afrika Selatan karena mengandung mutasi protein spike karakteristik virus, yang ditargetkan oleh vaksin saat ini. Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, mengatakan masih banyak hal yang perlu ditinjau soal vaksin. Negara itu awalnya menerima 1 juta dosis minggu lalu dan sebetulnya akan mulai menginokulasi populasi dalam beberapa hari mendatang.
Di satu sisi, AstraZeneca menegaskan bahwa kemanjuran vaksin mereka masih bisa melindungi seseorang dari kondisi yang parah. “Kami yakin vaksin masih akan melindungi dari penyakit parah, karena aktivitas antibodi penetral setara dengan vaksin Covid-19 lain yang telah menunjukkan aktivitas melawan penyakit yang lebih parah, terutama ketika interval pemberian dosis dioptimalkan hingga 8 hingga 12 minggu,” sebut pihak AstraZeneca seperti dilansir abc.net.au.
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Kesehatan Federal Australia Greg Hunt mengatakan kepada stasiun radio Sydney 2GB bahwa dia tidak khawatir tentang efektivitas suntikan AstraZeneca. “Apa yang kami lihat adalah data tambahan yang keluar dari Inggris baru-baru ini, saya berbicara dengan sekretaris kesehatan Inggris dalam beberapa hari terakhir,” katanya.
Lebih dari 100 kasus varian virus Korona Afrika Selatan juga ditemukan di Inggris. Namun, varian di Inggris berbeda dengan varian di Afrika Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…