KalbarOnline.com – Warga lanjut usia (lansia) akhirnya bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Rencananya, vaksinasi untuk warga berusia di atas 60 tahun tersebut dimulai hari ini.
Jumat lalu (5/2) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Dengan izin itu, Coronavac (vaksin Covid-19 buatan Sinovac) bisa diberikan kepada para lansia. Coronavac sudah hampir sebulan digunakan di Indonesia. Penyuntikan perdana dilakukan kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari lalu.
Para lansia semula memang masuk dalam kelompok yang mendapat vaksin bersama dokter dan petugas publik. Namun, karena belum ada data yang cukup dari uji klinis tahap ketiga untuk lansia, BPOM melarang menyuntikkan Coronavac pada lansia.
Brasil menjadi negara yang salah satu subjek uji klinis tahap ketiganya menggunakan relawan lansia. Begitu juga Tiongkok. BPOM pun memantau hasil uji klinis itu. Sekaligus meminta data hasil uji klinis yang mereka lakukan.
Kepala BPOM Penny K. Lukito kemarin (7/2) menyatakan, pada akhir Januari lalu pihaknya telah mendapat hasil uji klinis fase kedua di Tiongkok dan fase ketiga di Brasil untuk kelompok usia di atas 60 tahun. ”Uji klinis fase kesatu dan kedua di Tiongkok melibatkan subjek penelitian lansia sejumlah 400 orang,” ungkapnya. Coronavac diberikan dua kali penyuntikan dengan jarak 28 hari. Hasilnya dapat memberikan imunogenitas yang baik. Selain itu, tidak ada efek samping serius pada relawan.
Sementara itu, uji klinis fase ketiga di Brasil melibatkan 600 lansia sebagai subjek penelitian. Hasilnya, tidak ada kematian karena Covid-19. Juga tidak ada laporan efek samping yang parah. ”Efek samping yang umum terjadi adalah nyeri, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, dan sakit kepala,” katanya.
BPOM telah menerbitkan acuan bagi tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan skrining pada lansia yang akan divaksin. Suntikan vaksin Coronavac bagi lansia dilakukan dua kali dengan jeda 28 hari. Berbeda dengan rekomendasi untuk kelompok di bawah 60 tahun yang jedanya hanya 14 hari.
Pada kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, vaksinasi untuk lansia tidak mengurangi jatah vaksin bagi kelompok lain. Pemerintah akan menyediakan 426 juta dosis vaksin jika dibutuhkan dua kali penyuntikan. ”Besok (hari ini, Red) jam 9 vaksinasi dengan lansia bisa dimulai,” ujarnya. Prioritas vaksin diberikan kepada nakes yang berusia 60 tahun ke atas. Sebab, mereka termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19.
Budi yakin vaksinasi berjalan sesuai rencana. Hal itu terlihat dari progres vaksinasi nakes yang pada minggu keempat sudah mencapai 900 ribu orang. Jatah nakes yang divaksin adalah 1,5 juta orang di 34 provinsi. ”Saya mendapat informasi bahwa nakes yang di atas 60 tahun ada 11.600 orang,” ucapnya.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menjelaskan, proses vaksinasi lansia justru akan lebih mudah. Karena saat ini tidak lagi bergantung pada database yang sebelumnya sempat menjadi persoalan. Sistem juga lebih siap dibanding di awal. ”Data lansia sudah masuk semua. Vaksinator dan vaksin tersedia,” paparnya.
Menurut Pandu, vaksinasi bakal dilakukan menganut sistem klaster. Bagi mereka yang masuk kategori pekerja sektor publik, vaksinasi bisa dilakukan secara masal, misalnya di GOR atau tempat-tempat pertemuan dengan kapasitas besar. ”Di luar negeri juga begitu, katedral, gedung-gedung pertemuan dipakai juga. Ini memudahkan orang. Yang penting memudahkan vaksinator untuk bisa bekerja bersama-sama,” jelas alumnus University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, tersebut.
Baca juga: BPOM Akhirnya Beri izin Darurat Vaksin CoronaVac untuk Lansia
Kemudian, lansia nakes bisa divaksin di tempat kerja. Sedangkan lansia lainnya bisa divaksin di rumah jompo. Pemerintah harus memetakan rumah jompo mana saja yang memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi di tempat. Dengan begitu, tak perlu memindah para lansia. ”Harus ada (vaksinasi, Red) kunjungan ke rumah jompo. Ini akan lebih memudahkan,” katanya.
Pandu menegaskan, klaster lansia di rumah jompo harus diprioritaskan. Sebab, banyak pengalaman, bila satu lansia kena, sebagian besar penghuni lainnya pun terinfeksi.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…