Categories: Otomotif

Mobil Buatan Indonesia Gagal Ekspor ke Australia Karena Standar Emisi

KalbarOnline.com – Bisnis di Industri otomotif rupanay masih mempunyai kendala khususnya yang diproduksi di Indonesia. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang sempat mengungkapkan kalau perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia belum optimal.

Hal ini dikarekan para pelaku usaha otomotif terganjal masalah emisi. Sebenarnya pasar otomotif Australia sudah lama masuk dalam incaran pasar ekspor Indonesia. Kebutuhan otomotif Australia diperkirakan mencapai 1,4 juta unit dalam setahun.

Angka ini merupakan potensi besar untuk ekspor Indonesia, karena sejak aktivitas produksi otomotif jatuh pada awal 2010, Australia memenuhi pasokan otomotif lewat impor.

Perjalanan pembahasan perundingan selama sepuluh tahun, Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian perdagangan bebas. Ini tertuang dalam Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Sebagai informasi IA-CEPA sudah berlaku sejak 5 Juli 2020 dan telah ada 7.000 pos tarif ekspor Indonesia mendapatkan fasilitas bea masuk nol persen dengan adanya IA-CEPA. Salah satu produk yang mendapatkan fasilitas itu adalah mobil, juga termasuk mobil listrik..

Walaupun perjanjian dagang sudah berlaku sejak tahun lalu, namun mobil asal Indonesia belum bisa masuk ke Australia. “Bayangan kami yang bisa dimanfaatkan dari IA-CEPA itu adalah bagaimana menggenjot orang Australia untuk bisa menggunakan Toyota Innova dan Mitsubishi Xpander kita. Tetapi ternyata kita belum siap,” ujar Lutfi dalam konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu (29/1).

Lutfi menambahkan kalau spesifikasi emisi gas buang belum memenuhi standar Australia dan ini menjadi hambatan untuk ekspor. Seperti diketahui mobil yang diproduksi untuk pasar Indonesia masih menggunakan Standar Euro 2 atau Euro 3, sementara Australia sudah Euro 4.

Departemen Infrastruktur, Transportasi, Pembangunan Regional dan Komunikasi Australia menerapkan Standar emisi ADR 79/04 untuk kendaraan ringan atau didasarkan pada standar Euro 5, sementara Indonesia baru menerapkan Euro 4..

Sang Menteri Perdagangan berencana melakukan komunikasi lebih lanjut dengan industri dalam negeri untuk memanfaatkan fasilitas dari perjanjian dagang yang ada. Disisi lain selain Tiongkok dan Jepang menjadi negara tujuan ekspor andalan, beberapa negara Afrika berbahasa Prancis dengan pajak rendah untuk produk mobil dinilai berpotensial berorientasi ekspor.

Pemerintah berencana membuka perjanjian dagang dengan negara-negara di kawasan tersebut. Pemerintah Indonesia akan memberikan insentif terhadap industri otomotif untuk mendorong kinerja ekspor tahun ini. Diperkirakan ekspor nonmigas RI tahun ini bisa tumbuh hingga 6,3 persen bila tak ada kendala.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

6 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

7 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

8 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

8 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

8 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

8 hours ago