Categories: Internasional

Kudeta Militer, Marak Aksi Demo, Investor Mulai Hengkang dari Myanmar

KalbarOnline.com – Jalanan Yangon, Myanmar, sudah seperti parade karnaval kemarin (10/2). Massa aksi yang turun ke jalan tidak lagi hanya mengenakan baju biasa ataupun yang bernuansa merah khas Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Tapi, mereka memakai berbagai kostum dan membawa spanduk yang mencuri perhatian. Itu menjadi senjata baru mereka untuk menentang kudeta yang dilakukan junta militer.

’’Saya tidak ingin kediktatoran, yang saya inginkan adalah punya pacar,’’ bunyi spanduk yang dibawa sekelompok perempuan bergaun pengantin. Ball gown yang berat itu tidak menghalangi mereka untuk berjalan di tengah teriknya matahari.

Puluhan perempuan lainnya mengenakan gaun pesta lengkap dengan mahkotanya. Mereka bak deretan ratu kecantikan. Para binaragawan beraksi melepas baju, menunjukkan otot mereka. Ada pula yang berdandan ala penyihir, hantu, hingga karakter animasi. Tokoh superhero seperti Batman juga tidak ketinggalan.

Baca juga: Hadapi Aksi Massa Tolak Kudeta, Junta Militer Mulai Gunakan Kekuatan

Moe Myat Theingi, salah seorang mahasiswa yang beraksi di depan Kedutaan Besar Jepang di Yangon, mengungkapkan bahwa massa yang turun ke jalan saat ini adalah generasi Z. Mereka punya berbagai cara untuk protes secara cerdas.

’’Kami selalu berpikir lebih kreatif dan mencari cara untuk mendapatkan perhatian internasional,’’ ujarnya seperti dikutip Agence France-Presse.

Di sisi lain, junta militer mungkin bisa tutup mata atas penolakan penduduknya. Tapi, mereka harus berpikir ulang jika yang menekan adalah dunia internasional. Yang jelas terpukul saat ini adalah perekonomian di Myanmar. Perusahaan dan investor mulai menarik diri.

Perusahaan bir asal Jepang, Kirin Holdings, adalah yang pertama hengkang. Mereka mengakhiri usaha gabungan dengan perusahaan induk di Myanmar. Itu dilakukan karena si induk terkait junta militer. Pebisnis Singapura Lim Kaling juga menyatakan akan menarik investasinya di Virginia Tobacco Company, Myanmar. Direktur perusahaan game Razer tersebut punya saham di perusahaan rokok yang berbasis di Yangon itu.

’’Peristiwa baru-baru ini di Myanmar membuat saya khawatir,’’ terang Kaling seperti dikutip Al Jazeera.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

6 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

6 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

7 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

7 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

7 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

7 hours ago