KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak semua masyarakat untuk berperang melawan Covid-19 dengan mendukung vaksinasi. Target Presiden Joko Widodo ingin semua populasi divaksinasi dalam waktu setahun, direspons dengan mengajak TNI Polri untuk ikut berperang melawan pandemi.
Saat hadir di Polda Metro Jaya, Budi mengatakan, perang melawan pandemi harus dilakukan dengan konsisten sebab virus ini sudah membunuh lebih dari dua juta manusia. Maka, kata dia, Indonesia membutuhkan sistem pertahanan yang berbeda dan persenjataan yamg berbeda untuk melawan musuh yang sudah membunuh jutaan manusia ini.
“Dan sistem persenjataan ini merupakan kombinasi dari kapolri, polri, tni dan juga dari kementerian kesehatan bersama-sama. Target operasi dari perang menghadapi pandemi ini satu, bagaiman kita bisa mengurangi laju penularan. Strateginya ada dua kali, kami kerja sama dengan Polri dan TNI,” ujarnya.
“Lalu bagaimana bisa tahu musuhnya ada di mana dan mereka bergerak di mana saja. Dulu dilacaknya pakai teknik intrograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing,” tegasnya.
Budi mengatakan Kementerian Kesehatan menyadari untuk melakukan tracing dibutuhkan 30 tracer per 100 ribu penduduk dan harus tersebar di seluruh lokasi desa. Untuk penduduk Indonesia kira-kira dibutuhkan 80 ribu tracer di seluruh desa.
“Kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI. Oleh karena itu kita harus bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk melakukan fungsi surveillance, strategi surveillance atau strategi intelegensi ini untuk mengidentifikasi musuhnya di mana, dengan melibatkan minimal 80.000 tracer atau intel. Itu sebabnya kita dibantu, cuma intelnya bukan intel cari musuh manusia, intelnya cari musuh virus,” ungkap Budi.
Strategi yang kedua, kata Budi, membunuh musuh di era pandemi tak bisa dilihat dengan kasat mata. Sebab musuhnya bukan manusia, tetapi virus di dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Jhoni Allen Disebut Jadi Otak Kudeta, Elite Demokrat Bakal Blak-blakan
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
“Bunuhnya dengan apa? Bunuhnya dengan vaksin. Nah sekarang vaksin ini harus diberikan ke 181 juta rakyat Indonesia. Kalau masing-masing disuntik dua kali, artinya mesti suntik 362 juta suntikan,” paparnya.
“Kalau bapak Presiden minta satu tahun, artinya tiap hari mesti suntik satu juta orang, tidak mungkin kami kuat sendiri. Sekali lagi ini adalah perang dimana kita harus membunuh musuh, kami menggaet bapak bapak dari Polri dan TNI. Hanya bunuhnya enggak pakai pistol tapi bunuhnya pakai jarum suntik,” tutup Budi.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…