KalbarOnline.com – Gempa besar mengguncang wilayah Jepang timur Sabtu malam (13/2) kemarin. Pusat gempa berada di lepas pantai perfektur Fukushima, dekat tempat tiga reaktor nuklir kota tersebut meleleh setelah gempa dan tsunami pada 10 tahun lalu.
Gempa bumi menyebabkan hampir 1 juta rumah tangga kehilangan listrik di seluruh wilayah Fukushima.
Dilansir dari New York Times, Minggu (14/2), gempa juga memaksa penutupan jalan dan penangguhan layanan kereta. Sementara penduduk yang kebingungan bersiap menghadapi gempa susulan, tanah longsor. Layanan meteorologi Jepang melaporkan gempa berkekuatan 7,3, naik dari penilaian awal 7,1, tetapi mengatakan tidak ada bahaya tsunami.
Gempa ini terjadi kurang dari sebulan sebelum peringatan 10 tahun gempa bumi Jepang Timur Besar dan bencana nuklir Fukushima yang gempa mengguncang daerah yang membentang sejauh utara Hokkaido ke wilayah Chugoku di Jepang barat. Wilayah Tokyo yang lebih besar merasakan gempa selama sekitar 30 detik mulai pukul 11:08 malam, tetapi guncangan paling kuat dirasakan di Fukushima dan Miyagi.
Gempa kuat tersebut merupakan pengingat yang mengerikan dari gempa bumi dan tsunami berkekuatan 8,9 skala Richter yang melanda Jepang pada tahun 2011, menewaskan lebih dari 16 ribu orang. Setelah bencana nuklir berikutnya di Fukushima, 164 ribu orang melarikan diri atau dievakuasi dari sekitar pabrik.
Jepang juga bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas, ditunda satu tahun dari 2020. Olimpiade dijadwalkan dibuka pada 23 Juli. Pihak berwenang, mengawasi pembangkit nuklir dengan cermat. Sejauh ini tak terjadi kebocoran nuklir.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan pusat gempa berada sekitar 60 kilometer – atau sekitar 37 mil – di lepas pantai Fukushima dan kedalaman sekitar 34 mil. Di darat, magnitudo terkuat yang dirasakan adalah 6-plus.
30 Meninggal
Kyodo News melaporkan bahwa 30 orang terluka di wilayah Fukushima dan Miyagi, keduanya di pantai timur Jepang.
Jepang telah mengalami sejarah gempa bumi yang menghancurkan seperti dalam laman Japan Times.
Sekitar belasan gempa bumi dahsyat telah melanda Jepang dalam dekade terakhir, beberapa di antaranya memicu tsunami dan tanah longsor yang telah mengguncang beberapa bagian negara dan menghancurkan banyak bangunan.
Pada 2016, lebih dari 40 orang tewas setelah dua gempa bumi mengguncang pulau selatan Kyushu. Yang terbesar dari keduanya tercatat berkekuatan 7,0, mendekati intensitas gempa yang dirasakan pada hari Sabtu, dan beberapa meninggal dalam kebakaran dan tanah longsor di wilayah pegunungan.
Pada 2018, puluhan orang tewas dan jutaan orang kehilangan aliran listrik di rumah mereka setelah gempa dahsyat di pulau utara Hokkaido memicu tanah longsor. Gempa pada musim panas itu datang hanya beberapa hari setelah topan terbesar yang tercatat
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…