KalbarOnline.com – Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk bersama beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan yang tergabung dalam konsorsium PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progress pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Grand Batang City).
Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa mengatakan, Kepala BKPM pada kunjungannya di hari Minggu (14/02) menyatakan bahwa sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin. Pemerintah berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk untuk berinvestasi.
Yuyus mengungkapkan, sampai dengan saat ini, progress pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen, sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Yuyus menyebut, pihaknya mengerjakan Paket Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, yaitu pembangunan jalan baru sepanjang 3,6 kilometer dan satu jembatan sepanjang 84 meter. Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender.
“PTPP sedang mengebut progress pembangunan KIT Batang Fase I dimana pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021. Dengan progress yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, PTPP optimis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (15/2).
Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021. Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (“PSN”) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.
“Saat ini, progress pekerjaan yang sedang dilakukan oleh PTPP, antara lain melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor. Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari Pemerintah sehingga dalam kurun waktu 2 minggu berturut-turut ini proyek tersebut telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR, Kepala BKPM, dan Anggota DPR.
Dalam kunjungan Menteri PUPR beberapa waktu lalu menyatakan bahwa pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah memiliki total luas lahan yang bisa dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…