Pemprov Kalbar Usulkan 9 Proyek Prioritas 2022 ke Pemerintah Pusat

Pemprov Kalbar Usulkan 9 Proyek Prioritas 2022 ke Pemerintah Pusat

Usulkan Pembangunan SMK Pengolahan Industri Sawit dan Bauksit

IKLANSUMPAHPEMUDA

Harap pengerjaan fisik Jembatan Kapuas III dianggarkan di 2022

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengusulkan sedikitnya 9 proyek prioritas kepada pemerintah pusat untuk dilaksanakan pada tahun 2022. Proyek tersebut berdasarkan permasalahan dan kebutuhan di Kalbar.

Usulan itu disampaikan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi Gubernur se-Indonesia terkait usulan program prioritas nasional untuk mendukung major project RKP tahun 2022 yang digelar secara virtual, Rabu (24/2/2021)

Dalam rapat itu, masing-masing kepala daerah diminta menjelaskan beberapa usulan proyek yang sesuai dengan kriteria yang telah disampaikan kepada seluruh Bappeda seluruh provinsi dalam rangka Penajaman Rencana Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang akan dilaksanakan di daerah tahun 2022.

Salah satu yang diusulkan Pemprov Kalbar adalah Pembangunan Jembatan Kapuas III. Hal ini dalam rangka mempercepat infrastruktur dasar dalam mendukung pembangunan ekonomi dan pelayanan dasar.

“Beberapa kita usulkan di antaranya Jembatan Kapuas III, tapi Pak Menteri bilang tahun ini (2021) sudah mulai. Artinya tahun ini detail engineering designnya sudah siap. Tahun depan dianggarkan fisiknya. Saya minta itu harus pasti. Kalau Jembatan Sungai Sambas Besar tahun ini fisiknya,” ujar Sutarmidji saat diwawancarai usai rakor.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini turut menegaskan, hal-hal yang menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi, sudah dilakukan pihaknya, termasuk pembebasan lahan yang ditargetkan selesai tahun 2021 ini.

Baca Juga :  Lepas Pawai Taaruf, Sutarmidji Sebut MTQ XXX Kalbar di Ketapang Semarak dan Berkesan

“Pembebasan lahan sudah, tahun ini Insya Allah selesai. Jalan pendekat, kalau pusat minta provinsi yang lakukan, kita siap. Fisiknya mereka, kan hanya Rp1,3 triliun saja, tiga tahun anggaran sudah bisa selesai. Tapi berapa pun yang dianggarkan di tahun 2022 nanti, itu harus. Yang penting mulai dulu. Kan Pak Jokowi sampai 2024, tiga kali APBN di masa beliau saya rasa bisa selesai itu fisiknya. Kalau Jembatan Sungai Sambas Besar hampir 700 miliar saya rasa tiga tahun selesai. Tahun ini ada Rp125 miliar, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih besar dan seterusnya hingga selesai,” jelasnya.

Ia pun optimis, Jembatan Kapuas III akan terealisasi. Terealisasinya jembatan tersebut, akan memberikan dampak besar.

“Pontianak akan berkurang kemacetannya, dan daerah resapan air di Pontianak itu terjaga, karena wilayah Pontianak itu hanya 108 kilometer persegi, kecil sekali, kalau Jembatan Kapuas III terbangun, maka orang akan bergeser di area Kakap (Kubu Raya) untuk perumahan dan pengembangan-pengembangan industri, perguruan tinggi, rumah sakit dan sebagainya ada di sana. Wajok (Mempawah) juga akan berkembang jadi kawasan industri. Sekarang kan sudah mulai dibangun pergudangan, akan ada pabrik CPO di sana, dan sebagainya. Itulah pengembangan dari Provinsi Kalbar,” jelasnya.

Selain itu, persoalan listrik juga menjadi usulan Gubernur. Di mana, dari total 2.031 desa yang ada di Kalbar, masih terdapat 332 desa yang belum teraliri listrik. Kemudian pengembangan wilayah pariwisata Temajok. Temajok, kata Midji, patut dikembangkan menjadi salah satu kawasan wisata terbaik. Menurut dia, dengan dikembangkannya Temajok, dapat memberikan multiplier effect bagi kawasan sekitarnya.

Baca Juga :  Pontianak Mulai Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi Bertahap

Usulkan pengembangan kawasan Temajok

“Itu harus kita kejar pengembangan itu, karena Temajok itu kalau dijadikan kawasan wisata itu bagus sekali, (Kecamatan) Paloh bisa maju dan sebagainya, saya yakin itu jadi incaran, karena di situ ada Camar Wulan yang pernah polemik dengan Malaysia, itu yang saya yang rasa prioritas-priotas kita,” paparnya.

Pembangunan SMK Teknologi Pengolahan Industri Sawit dan SMK teknologi Industri Bauksit juga menjadi salah satu usulan. Mengingat Kalbar merupakan daerah penghasil sawit terbesar nomor dua se-Indonesia juga merupakan salah satu daerah penghasil bauksit terbesar.

“Nanti kita sinergikan dengan balai latihan kerja dan pusat sertifikasi keahlian,” ucap Midji.

“Pemekaran (Provinsi Kapuas Raya) kita terus berjuang, kalau di kewenangan saya sebagai Gubernur, itu sudah semua. Tinggal kewenangan pusat. Tanggal 1 nanti kita akan ada webinar tentang pemekaran, mudah-mudahan beberapa Menteri bisa ikut hadir,” tandasnya.

Sementara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa Jembatan Kapuas III sudah dianggarkan di tahun 2021 ini.

“Jembatan Kapuas III multiyears sekaligus di tahun 2022 dianggarkan kembali. Pelabuhan Kijing jalan aksesnya diteruskan. Jembatan Sungai Sambas Besar sedang dilakukan. Untuk penyediaan listrik kita masukan mudah-mudahan bisa secara bertahap kita selesaikan. Ternyata banyak sekali rumah tangga yang belum teraliri listrik. Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi Kalbar bisa semakin baik,” pungkasnya.

Comment