Satgas Covid-19 Mempawah Pastikan Gadis yang Kejang Bukan Karena Vaksin
KalbarOnline, Mempawah – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian meluruskan informasi mengenai video viral tentang seorang gadis di daerah itu yang mengalami kejang usai divaksinasi Covid-19. Dia memastikan, apa yang dialami gadis tersebut bukan disebabkan karena vaksinasi Covid-19.
“Memang benar ada pasien masuk ke RSUD dr Rubini Mempawah dengan kondisi kaku kaki dan tangan seperti kejang. Setelah diperiksa petugas, kaku kaki dan tangan itu bukan disebabkan suntikan vaksin Covid-19,” tegasnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan pihak RSUD dr Rubini Mempawah, pasien mengalami psikosomatis. Namun, setelah menjalani pemeriksaan dan mendapatkan perawatan, pasien dinyatakan pulih bahkan dibolehkan untuk pulang ke rumah.
“Hasil laboratorium untuk elektrolit baik, sedangkan ronsen torak dokter spesialis paru menyarankan untuk PCR. Namun, keluarga pasien menolak. Saat ini, pasien sudah pulang dengan kondisi baik. Sudah bisa duduk, bicara dan tidak ada keluhan kaku seperti kejang,” jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya sangat menyesalkan beredarnya video yang mengait-ngaitkan kondisi kaku seperti kejang yang dialami pasien yang belakangan diketahui bernama Nuraini, warga Kecamatan Segedong itu diakibatkan vaksinasi Covid-19 yang diterima.
“Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kondisi pasien semuanya baik. Sama sekali tidak ada kaitanya dengan vaksin Covid-19,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Masyarakat Kalimantan Barat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menunjukkan seorang wanita yang kaki dan tangannya kaku setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang diterimanya beberapa hari lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik itu, gadis tersebut tampak menangis sembari melihatkan tangan dan kakinya yang kaku, tidak dapat bergerak. Meski demikian, gadis tersebut masih dapat merespon pertanyaan orang-orang sekitarnya. Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/6/2021) malam.
Usut punya usut, gadis tersebut bernama Nuraini, warga Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah. Dalam video itu, Nuraini tampak dibawa menggunakan mobil ambulance untuk dilarikan ke RSUD Dr Rubini Mempawah.
Saat ditemui pada Rabu sore, Nuraini sudah tampak membaik dari kondisi sebelumnya. Tangan dan kakinya sudah tidak lagi kaku alias sudah dapat digerakkan. Berdasarkan penuturannya, ia mengaku tak mengetahui apa penyebab kaki dan tangannya menjadi kaku.
“Yang saya rasakan ketika itu, badan lemah, muntah dan setelah itu kaki dan tangan seperti kaku tidak bisa digerakan sama sekali,” kata Nuraini.
Nurani turut mengaku bahwa dirinya beberapa hari sebelumnya mengikuti program vaksinasi massal. Saat itu, dia mendapatkan suntikan vaksin pada Kamis 17 Juni 2021. Sedangkan sakit yang dialaminya terjadi pada Senin.
“Pada hari Kamis saya divaksin. Sebelumnya, saya tidak pernah mengalami sakit seperti ini,” ungkapnya.
Sementara Wawan selaku keluarga Nuraini menjelaskan bahwa sudah dua kali adiknya dilarikan ke rumah sakit setelah menerima suntikan vaksin. Pertama kali dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami muntah-muntah dan badan lemas.
“Pertama dibawa ke rumah sakit kondisinya lemas dan muntah. Setelah diperiksa dokter, katanya tidak ada sakit sehingga dibolehkan pulang,” kata dia.
Selang beberapa hari, adik perempuannya itu kembali mengalami kejadian serupa. Saat itu, kaki dan tanganya menjadi kaku dan tidak dapat digerakan.
“Setelah lima hari divaksin, adik saya mengalami kejang dan langsung dibawa lagi ke rumah sakit,” kata dia.
“Kita bicara apa adanya saja, tidak menambah-nambah, sesuai kondisi yang dialami adik saya dan tidak ada rekayasa,” timpalnya.
Sementara dokter piket RSUD dr Rubini Mempawah, Dr Agnes mengatakan bahwa petugas medis telah melakukan penanganan dan pemeriksaan medis terhadap Nuraini.
“Kemungkinan pasien mengalami infeksi kencing. Elektrolitnya sudah diperiksa dan kondisinya normal,” terang Agnes.
Agnes memastikan bahwa pasien tidak mengalami kejang seperti yang diinformasikan. Sebab, kata dia, jika pasien mengalami kejang-kejang, otomatis pasien tidak bisa menangis dan merespon orang-orang di sekitarnya seperti yang digambarkan dalam video yang beredar.
“Kemungkinan (pasien) mengalami spasmofilia. Sekarang kondisinya sudah membaik. Yang pasti bukan karena suntikan vaksin,” tandasnya.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…