Mendapat jawaban itu, orang-orang yang menghubungi Bruder Steph malah menuduh dirinya sekongkol menutupi permasalahan ini.
“Saya bingung, saya dituduh terima uang dan sekongkol dengan pihak Keuskupan untuk menutupi kasus ini,” katanya.
Bruder Steph bilang, orang-orang menghubunginya ada yang mengaku dari Bengkayang. Dalam pesan singkat itu, warga Bengkayang tersebut menanyakan soal hubungan terlarang oknum pastor dengan istri umat.
“Ada warga Bengkayang yang WA begini, pakai bahasa Dayak. Sore baruder menurut barita pamimpin paroki ka Pontianak ada masalah man bini urank. Banar gek, ceritanya ka bangkayang dolo lekoa ugak. Kok dibiaran auk baruder,” katanya.
Bruder Steph mengatakan, warga Bengkayang itu mempertanyakan apakah benar ada pastor yang bermasalah dengan istri orang lain.
“Dia bilang kok ceritanya sama dengan yang pernah terjadi di Bengkayang. Kalau benar, kenapa ini dibiarkan,” jelas Bruder Steph.
Selain itu, kata Bruder Steph, dia juga dihubungi seorang mahasiswa asal Karangan yang selalu mengikuti perkembangan kegiatan FRKP dalam membela keadilan dan kebenaran.
“Mahasiswa ini mengaku tinggal di dekat gereja itu dan sering ikut misa di sana. Dia WA saya, katanya dia mengetahui ada Pastor Paroki berbuat asusila dengan salah seorang umat yang sudah bersuami hingga hamil,” jelas Bruder Steph.
Comment