Varian Delta Biang Kerok Lonjakan Kasus Covid-19 di Pontianak
KalbarOnline, Pontianak – Penyebaran Varian Delta Covid-19 telah merambah di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalbar. Varian Delta yang merupakan mutasi dari virus corona ini juga ditemukan di Kota Pontianak sebagaimana hasil sampel kasus konfirmasi positif yang dikirim Laboratorium Untan ke Balitbangkes di Jakarta.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 pada rentang waktu bulan Juni dan Juli 2021, salah satu penyebabnya adalah masuknya Varian Delta di Kalbar. Oleh sebab itu, ia menekankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran virus yang sudah bermutasi dalam berbagai varian.
“Kita terus melakukan upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Pontianak diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan dan memasifkan vaksinasi. Selain itu upaya tracing, testing dan treatment juga terus digencarkan,” ujarnya, Minggu (15/8/2021).
Terkait kondisi perkembangan Covid-19 di Kota Pontianak, Edi memaparkan data terkini Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit saat ini di bawah 45 persen. Demikian pula positivity rate juga turun di bawah 10 persen. Kendati demikian, ia terus mengingatkan warga agar selalu taat terhadap protokol kesehatan.
“Kita berharap masyarakat bisa menahan diri untuk sementara waktu tidak berkumpul-kumpul atau berkerumun untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengungkapkan, berdasarkan sampel yang dikirimkan Pemerintah Provinsi Kalbar ke Balitbangkes Jakarta untuk mengetahui varian Covid-19 di provinsi ini, diketahui pada Juni dan Juli 2021 terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.
Tingginya lonjakan kasus tersebut secara klinis memang mengarah ke Varian Delta yang disebut cepat penularannya dan memiliki morbiditas atau tingkat kesakitan yang tinggi.
“Datanya keluar pada Agustus, sementara kejadian pada Juni dan Juli. Kondisinya sekarang di Kota Pontianak sudah landai dan cenderung mengalami penurunan dari hari ke hari,” tuturnya.
Menurut Sidiq, berdasarkan data klinis terutama kecepatan penularan dan gejala yang ditimbulkan, penyebaran Covid-19 Varian Delta sudah ada sejak Juni dan Juli 2021 di Kota Pontianak. Namun hasil penelitian secara laboratorium baru dilaporkan pada Agustus 2021.
“Kota Pontianak sudah melewati lonjakan kasus yang cukup tinggi pada Juni dan Juli 2021,” ungkapnya.
Meskipun transmisi virus cenderung menurun, namun ia mengingatkan masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan dengan tetap menerapkan 3M, 3T dan vaksinasi.
“Upaya itu merupakan paket pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang tidak bisa dipisahkan,” sebutnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Ia menekankan perlunya kewaspadaan dari seluruh masyarakat karena Covid-19 sejatinya belum sepenuhnya terkendali.
Pasalnya untuk dikatakan terkendali positivity rate harus dibawah lima persen. Sementara saat ini positivity rate Covid-19 di Kota Pontianak masih di angka sembilan persen.
“Meskipun positivity rate Covid-19 di Kota Pontianak sudah mengalami penurunan drastis dari yang sebelumnya 30 persen,” imbuh Sidiq. (J)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…