Categories: HeadlinesPontianak

Harisson: Pegawai Tak Tetap yang Kini Jadi Sekda Kalbar

Harisson: Pegawai Tak Tetap yang Kini Jadi Sekda Kalbar

Dokter teladan, pintu masuk jadi dokter PNS

KalbarOnline, Pontianak – Harisson terpilih sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Harisson yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar itu akan dilantik Gubernur Kalbar Sutarmidji pagi ini, Jumat, 14 Januari 2022.

Harisson sendiri, namanya terus berseliweran hampir dua tahun belakangan ini. Terutama saat virus Covid-19 mulai masuk ke Kalbar. Hari-hari namanya selalu menghiasi hampir semua headline media cetak, siber, dan media elektronik, atau media lainnya. Jika bukan nama Gubernur Sutarmidji. Maka Harisson gantinya. Pernyataannya jadi yang paling ditunggu-tunggu wartawan. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu itu dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kalbar pada 25 Juni 2019 lalu oleh Gubernur berdasarkan hasil open bidding.

Siapa sangka, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya yang mengawali karir di pemerintahan sebagai dokter pegawai tidak tetap (PTT) ini membuktikan diri bisa menjadi top manager birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Saat itu, tahun 1992. Pria kelahiran 9 Agustus 1966 itu, baru saja menamatkan kuliahnya. Lalu bekerja di klinik di Rumah Sakit Tanggerang. Dua tahun berselang, tahun 1994, Harisson hijrah ke Kalbar. Proses hijrahnya Harisson ke Kalbar pun tanpa disengaja. Semua berawal dari pertemuannya dengan seorang teman lama yang merupakan pengusaha kelapa sawit. Dari pertemuan itu, Harisson diminta menjadi dokter di kebun milik temannya itu di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar.

“Karena pada waktu itu tidak ada dokter di perusahan tersebut, hingga saya pun berangkat ke Kalbar pada tahun 1994. Saat itu saya ke Kalbar menggunakan kapal, karena tidak memiliki uang yang cukup,” kata Harisson, Kamis, 13 Januari 2022.

Dua tahun bekerja sebagai dokter di kebun temannya itu, Harisson pun melamar sebagai dokter pegawai tidak tetap (PTT). Dari sinilah karirnya di pemerintahan dimulai.

“Dulu dokter itu harus melaksanakan wajib kerja sarjana. Jadi saya melamar PTT pada tahun 1995 dan ditempatkan di Puskesmas Teluk Batang,” kata Harisson.

Karena saat itu dokter masih sedikit, wilayah kerja Puskesmas Teluk Batang yang saat itu merupakan wilayah Kabupaten Ketapang itu meliputi tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir dan Kecamatan Seponti. Berkat kerja keras selama tiga tahun menjalani karir sebagai dokter pegawai tak tetap, Harisson pun dianugerahi sebagai dokter teladan nomor dua se-Kalbar, tahun 1998.

“Teladan satunya itu Pak Handanu (Kadiskes Kota Pontianak saat ini). Dokter teladan saat itu diangkat menjadi dokter pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 1998. Pak Handanu saat itu sudah PNS, sementara saya masih PTT. Karena Pak Handanu sudah PNS, maka nilainya tinggi dan menjadi dokter teladan satu, jadi saya teladan dua,” kelakarnya.

Diangkat menjadi dokter PNS tahun 1998, Harisson pun ditempatkan di Rumah Sakit dr. Achmad Diponegoro Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu selama dua tahun hingga tahun 2000.

Lalu pada tahun 2000 hingga tahun 2001, Harisson bertugas sebagai dokter Puskesmas Bunut Hilir. Kemudian tahun 2001 hingga tahun 2003, dipindahkan ke Puskesmas Semitau. Dari Puskesmas Semitau tahun 2003 hingga 2006 bertugas sebagai dokter di Puskesmas Kedamin, hingga akhirnya diangkat menjadi Direktur RS Achmad Diponegoro Kapuas Hulu tahun 2006 hingga 2010. Kemudian menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu pada 2010 hingga 2019 sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.

Simak terus kisah menarik Harisson yang dirangkum KalbarOnline di halaman berikutnya

Page: 1 2 3 4

boskalbaronline

Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Ria Ricis Tetap Lanjutkan Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan, Meski Eks Karyawan Sudah Minta Maaf

KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…

5 minutes ago

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

47 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

51 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

52 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

52 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

53 minutes ago