KalbarOnline, Pontianak – Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat semakin meningkat. Per 10 Februari 2022, ada sebanyak 201 kasus konfirmasi Covid-19. Perkembangannya begitu cepat.
Akibatnya, positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan di Kalbar yang mulanya berada di angka 7,5 persen, kini menjadi 15 persen.
“Artinya dari 100 orang itu, ada 15 orang yang positif,” kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar Harisson, Jumat, 11 Februari 2022.
Kata Harisson, jumlah kasus konfirmasi terbanyak pada 10 Februari di daerah itu ada di Kota Pontianak dengan 102 kasus dan Kubu Raya 44 kasus.
Harisson yang juga Sekda Provinsi Kalbar ini menyebut wajar apabila jumlah kasus harian di kabupaten/kota lain sedikit. Hal itu lantaran Dinas Kesehatan setempat sangat minim melaksanakan tracing dan testing. Padahal kata Harisson, dua hal itu sangat penting dilakukan sebagai bentuk deteksi dini menghadapi lonjakan kasus varian Omicron.
“Dugaan saya varian Omicron itu sudah ada di Kalbar. Saya malah memprediksi kasus Omicron itu tertinggi ada di Kota Singkawang. Apalagi kemarin libur Imlek, walaupun ritual budaya kita larang, tapi kan banyak masyarakat yang pulang mudik dari Jakarta,” kata Harisson.
Sehingga, kata Harisson, seluruh daerah harus melakukan upaya-upaya antisipasi. Sebab, tanda-tanda adanya varian Omicron di Kalbar ini sudah terlihat dari peningkatan kasus yang terjadi. Ditambah dengan kenaikan positivity rate di Kalbar yang mengalami kenaikan pula.
“Pak Gubernur sudah menyurati Bupati/Walikota sebagai Kasatgas Covid-19 untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus ini di antaranya terus meningkatkan vaksinasi, terutama pada lansia dan anak-anak. Lansia yang punya komorbid. Juga mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin prokes terutama memakai masker,” kata Harisson.
Pada Jumat pagi tadi, lanjut Harisson, Satgas Covid-19 membagikan 15 ribu masker kepada masyarakat di spot-spot tertentu seperti pasar dan tempat keramaian lainnya.
“Selain itu, Satgas Covid-19 Kalbar juga memantau kesiapan seluruh rumah sakit di Kota Pontianak dan sekitarnya dalam rangka menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Seperti RSUD Soedarso, RSUD Sultan Syarif Mochamad Alkadrie, rumah sakit swasta termasuk RS Khartika Husada dan Bhayangkara,” kata Harisson.
Meski saat ini sebagian besar wilayah di Kalbar berada pada PPKM Level 1 dan 2, namun Harisson meminta agar hal tersebut tak membuat lengah Pemerintah Daerah masing-masing.
“Jangan lihat levelnya, yang harus kita lakukan itu terus pantau perkembangan kasus omicron. Lakukan langkah antisipasi,” pungkas Harisson.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…