Categories: HeadlinesPontianak

Sebut Masjid As Salam Pontianak Percontohan, Edi Kamtono: Inovatif dan Paripurna

KalbarOnline, PontianakMasjid selain berfungsi sebagai sarana ibadah, juga memiliki fungsi sosial dan pemberdayaan ekonomi. Seperti halnya yang ada di Masjid As Salam yang berlokasi di Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan.

Kehadiran masjid yang berdiri megah ini juga dilengkapi Baitulmaal, warung makan gratis, minimarket dan posko pemadam kebakaran dengan kendaraan operasionalnya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi kehadiran Masjid As Salam yang dinilainya sebagai masjid yang paripurna dan bisa menjadi percontohan bagi masjid lainnya dengan menjalankan fungsinya sebagai habluminallah dan habluminannas.

“Saya berharap Masjid As Salam yang baru diresmikan ini bisa menjadi role model (percontohan) bagi masjid-masjid lainnya di Kota Pontianak,” ujar Edi Kamtono usai meresmikan Masjid As Salam, Kamis (3/3).

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau Warung Makan Gratis yang disediakan Masjid As Salam (Foto: Prokopim)

Ia menambahkan, keberadaan Masjid As Salam ini menjadi cerminan sebagai masjid yang inovatif dalam mengoptimalkan fungsinya selain sebagai tempat melaksanakan ibadah. Artinya, selain sebagai sarana ibadah, Masjid As Salam juga memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi dan sosial.

“Kehadiran masjid seperti inilah yang diharapkan jamaah karena memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar masjid dengan semangat gotong royong untuk menjawab permasalahan sosial dan kemiskinan,” kata Edi yang juga menjabat Wali Kota Pontianak.

Kemudian, lanjutnya lagi, para pengurus masjid juga harus memikirkan bagaimana memakmurkan masjid agar masjid senantiasa terisi oleh jamaah untuk melaksanakan ibadah.

“Tidak hanya ibadah wajib  tetapi ibadah-ibadah lainnya seperti kajian Islami, Taman Pendidikan Al Quran (TPA), dan kegiatan-kegiatan keagamaan serta kegiatan produktif lainnya,” ungkapnya.

Saat ini jumlah masjid di Kota Pontianak tercatat sebanyak 347 masjid. Edi menyebut, dalam pengelolaan masjid juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi seperti mengatur jadwal pengajian, pengelolaan keuangan masjid dan sebagainya. Oleh sebab itu ide-ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam mengembangkan manajemen masjid.

“Kalau saya lihat sebagian banyak masjid sudah bertransformasi ke arah pengelolaan yang lebih profesional dengan transparansi,” katanya. (J)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

10 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

12 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

12 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

12 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

12 hours ago