Categories: Sintang

Ground Breaking Rumah Joglo Sintang, Jarot Winarno: Silakan Suku Lain Buat Rumah Adat Masing-masing

KalbarOnline, Sintang – Ketika melakukan peletakan batu pettama (ground breaking) pembangunan Rumah Joglo di Jalan Transito 2 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Bupati Sintang Jarot Winarno juga mempersilakan etnis lain untuk membangun rumah adat.

“Kita sudah mendirikan Rumah Adat Melayu Tepak Sireh. Kita sudah operasionalkan Rumah Adat Dayak. Silakan membuat rumah adat masing-masing,” kata Jarot Winarno, kemarin.

Ia mengatakan, Sintang merupakan tempat tinggal semua masyarakat dari berbagai latarbelakang etnis yang berbeda-beda.

“Inilah Sintang, Rumah Besar kita semua. Sintang adalah tempat tinggal kita semua. Kondisi masyarakat yang rukun dan damai, sudah kita buktikan saat ini,” kata Jarot Winarno.

Untuk pembangunan Rumah Joglo ini, kata Jarot, pemerintah hanya membantu menghibahkan tanah dan memberikan bantuan dana untuk persiapan.

“Selanjutnya belum bisa kami bantu. Kita hendaknya bersama-sama mewujudkan ini.,” kata Jarot.

Anggota Puspawaja, kata Jarot dengan berbagai profesi harus bersatu pasti mampu membangun Rumah Joglo ini.

“Sesepuh diharapkan memberikan motivasi untuk kita saling membantu. Malu kalau kita tidak bisa,” ucap Jarot.

Dana awal sudah ada, selanjutnya anggota Puspawaja untuk gotong royong membangun rumah adat ini.

“Semoga masyarakat Jawa mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan Kabupaten Sintang” pungkas Sintang.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Rumah Joglo Kabupaten Sintang Imam Asrori mengatakan, rencana peletakan batu pertama pembangunan rumah adat ini sudah lama direncanakan.

“Kami dalam menyiapkan pembangunan Rumah Joglo ini sudah sejak 2019 yang lalu. Artinya sejak 3 tahun lalu. Kami memulainya dengan mengurus administrasi, penggusuran sudah 2 kali, dan hari ini peletakan batu pertama,” terang Imam Asrori.

Ia menjelaskan, konsep Rumah Joglo ini banyak fungsi. Selain untuk pertemuan, juga ada konsep wisata budaya.

“Jadi nanti, Rumah Joglo ini menjadi salah satu destinasi wisata yang mengusung konsep wisata budaya,” kata Imam Asrori.

Namun, karena keterbatasan biaya, yang pertama dibangun adalah Rumah Gamelan.

“Puspwaja sudah punya gamelan yang juga bantuan dari Pemkab Sintang. Sehingga perlu rumah yang representatif dan nanti bisa digunakan semaksimal mungkin. Setelah itu, baru bangunan lainnya,” jelas Imam Asrori. (*)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

10 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

11 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

12 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

12 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

12 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

12 hours ago