Categories: Ketapang

Turunkan Angka Stunting Lewat Panca Karya Ketapang Sehat

KalbarOnline, Ketapang Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Kalimantan Barat, tak terkecuali di Kabupaten Ketapang.

Tapi, jika melihat data yang ada, prevalensi balita stunting di Ketapang dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

“Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) tahun 2018, prevalensi balita yang mengalami stunting di Kalbar sebesar 33,3 persen dan Kabupaten Ketapang sebesar 42,68 persen. Kemudian berdasarkan hasil survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting mengalami penurunan, di Kalbar sebesar 31,46 persen dan Kabupaten Ketapang 21,79 persen,” kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Ketapang Edy Radiansyah.

Edy Radiansyah menyampaikan itu saat mewakili Bupati Ketapang membuka Rembuk Stunting Kabupaten Ketapang Tahun 2022, Kamis, 24 Maret 2022.

Edi menyebut, menurut status studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kalimantan Barat turun menjadi 29,8 persen sedangkan di Kabupaten Ketapang sebesar 23,6 persen.

“Adapun target nasional di tahun 2024 yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan rencana strategi kementerian kesehatan tahun 2020-2024 adalah 14 persen,” kata Edy.

Berkenaan dengan itu, Bupati dan Wakil Bupati Ketapang telah menyusun beberapa program seperti peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan program lainnya yang menjadi standar pelayanan minimal di bidang kesehatan.

Program yang disusun ini merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang yang berkaitan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan.

“Pemda Ketapang merasa perlu untuk penanganan stunting dalam kegiatan Panca Karya Ketapang Sehat bersama dengan program peningkatan balita gizi buruk. Hal ini guna menekan dan sedapat mungkin meminimalisir kasus stunting sehingga derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Ketapang dapat lebih meningkat,” kata Edy.

Ia juga berharap agar rembuk stunting ini dapat menghasilkan pemikiran dan rumusan serta memperkuat komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Hal ini bertujuan dalam upaya intervensi, pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Ketapang. Dengan demikian maka Kabupaten Ketapang yang bebas stunting akan tercapai,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala perwakilan BKKBN Perwakilan Kalbar, Forkopimda Ketapang, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Kepala Bappeda Ketapang, Para Camat dan para Kepala Desa di Ketapang. (Adi LC)

boskalbaronline

Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Ria Ricis Tetap Lanjutkan Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan, Meski Eks Karyawan Sudah Minta Maaf

KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…

30 minutes ago

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

1 hour ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

1 hour ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

1 hour ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

1 hour ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

1 hour ago