KalbarOnline, Sintang – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kV Sekadau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Sintang pada Sabtu (18/6). Dengan beroperasinya 2 gardu induk tersebut maka saat ini Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang akan dialiri energi listrik dari Sistem Kelistrikan Khatulistiwa.
Sistem Kelistrikan Khatulistiwa menghubungkan sebagian besar kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat melalui jaringan transmisi 150 kV dan gardu-gardu induk yang tersebar dari mulai Sambas, Pontianak hingga Sintang.
Manajer PLN Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (PLN UP3B) Sistem Kalbar, Sudarto mengungkapkan, sebelum beroperasinya GI di Sintang dan Sekadau, kelistrikan di 2 wilayah tersebut dilayani secara isolated menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Suak Payung, Sekadau, PLTD Menyurai di Sintang serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sintang.
“Dengan dilayani melalui Sistem transmisi Khatulistiwa, keandalan jaringan listrik di Sekadau dan Sintang akan jauh lebih baik. Sebelumnya saat masih isolated, jika terjadi gangguan pembangkit, sumber aliran listrik tidak dapat dipasok dari daerah lain karena belum ada jaringan transmisi yang menghubungkan,” ujar Sudarto.
Selain dari segi keandalan, secara kecukupan pasokan daya di Sintang dan Sekadau kini juga lebih melimpah. Pasalnya, Sistem Kelistrikan Khatulistiwa yang terdiri dari banyak pembangkit memiliki cadangan daya hingga 197 megawatt (MW).
“Jika sebelumnya listrik di Sintang dipasok dari PLTU dengan kapasitas 21 megawatt, kini masyarakat tidak perlu khawatir masalah kecukupan energi listriknya,” ujarnya.
“Dengan dilayani menggunakan Sistem Khatulistiwa, kami (PLN) mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik masyarakat bahkan dengan pertumbuhan pelanggan ke depannya,” imbuh Sudarto.
Ketersediaan pasokan energi listrik yang melimpah ini pun diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan terutama sektor industri di Sintang dan Sekadau. Selain itu, PLN juga meyakini kualitas pelayanan yang dihadirkan akan meningkat baik dari sisi keandalan maupun kualitas tegangan.
Sudarto menambahkan, pengoperasian gardu induk Sintang dan Sekadau juga meningkatkan efisiensi operasional hingga Rp 74 miliar per-tahun dengan dihentikannya operasi PLTD-PLTD berkapasitas kecil berbahan bakar BBM.
“PLTD-PLTD yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak kini sudah tidak perlu dioperasikan lagi. Sehingga biaya operasional untuk membangkitkan listrik juga lebih efisien,” jelas Sudarto.
Pembangunan GI Sintang dan Sekadau beserta jaringan transmisinya menelan biaya investasi sebanyak Rp 504 miliar. PLN berharap, dengan hadirnya listrik dengan kualitas dan keandalan yang lebih baik disana akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. (UIKL/Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…