Gubernur Kalbar Sebut Kewenangan Penyelesaian Tuntutan Petani Sawit Segera Dibagi Habis

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan bahwa kewenangan penyelesaian tuntutan para petani sawit akan segera didistribusikan habis ke masing-masing institusi dan jenjang pemerintahan yang ada, mulai dari pusat hingga kabupaten.

Hal itu dijelaskan Sutarmidji, pasca menerima daftar tuntutan dari massa aksi damai para petani sawit di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, Jumat (15/07/2022).

“Yang jadi kewenangan saya sebagai gubernur akan saya laksanakan. Yang jadi kewenangan bupati dan kepala dinas kehutanan kabupaten/kota, tolong juga dikawal. Jangan dibiarkan. Bupati semuanya jangan biarkan itu harga anjlok. Panggil itu perusahaan,” jelasnya.

“Kalau izinnya gubernur yang keluarkan, saya akan bekukan. Cuma sayang izinnya bukan gubernur yang mengeluarkan (tapi pemerintah pusat, red),” tambahnya.

Sutarmidji pun mengakui, jika sebagian tuntutan yang disampaikan oleh para petani yang tergabung dalam Front Perjuangan Masyarakat Sawit (FPMS) wilayah Kalimantan Barat tersebut, menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

“Saya minta perusahaan perkebunan sawit yang membeli sawit rakyat, patuhi harga TBS yang sudah sama-sama kita tetapkan. Kan ada wakil dari pengusaha di situ,” katanya.

Agar pengawasan berjalan optimal, Gubernur Kalbar juga akan meminta kepada Kapolda Kalbar dan Ombudsman untuk mengawal harga TBS tersebut. Ia menegaskan tak akan segan-segan memberikan sanksi bagi perusahaan yang melanggar, termasuk juga akan merekomendasikan ke kementerian terkait untuk membekukan perizinan yang bersangkutan.

“Yang kedua, tuntutan dari masyarakat masalah penurunan pajak dan sebagainya itu yang membebani sehingga murah, saya akan sampaikan bahwa itu kewenangan pusat. Tapi akan saya sampaikan. Yang jadi kewenangan saya sebagai gubernur akan saya laksanakan,” jelasnya.

“Intinya, saya minta perusahaan perkebunan tolong hormati harga TBS yang sudah ditetapkan, sambil kita berjuang untuk hal lain seperti pupuk murah, pajak turun dan sebagainya,” tambah Sutarmidji

Selain itu Sutarmidji berjanji, untuk persoalan-persoalan yang terkait dengan kewenangan pemerintah pusat akan disampaikannya secara langsung besok.

“Tuntutan masyarakat ini langsung kita sampaikan ke pusat. Besok ada pertemuan di Ancol, Jakarta, Pak Wagub sudah saya utus ke sana,” katanya.

Tak hanya itu, ia mengaku juga akan bersurat ke Kemendag RI agar permohonan para petani sawit untuk melakukan ekspor secara langsung ke Malaysia diberikan.

“Kalau petani tak menikmati harganya, cuma 500 per-kilogram bagaimana? Emangnya mau nunggu sampai tidak bisa makan? Kalau di Jawa tak ada petani sawit. kalau Kalbar inikan nomor 2 terbesar se-Indonesia,” tandasnya. (Jau)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

12 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

13 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

14 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

14 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

14 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

14 hours ago