Categories: Ketapang

Dinkes Catat 748 Orang Warga Ketapang Alami Gangguan Jiwa Berat

KalbarOnline, Ketapang – Hingga Mei 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang mencatat sedikitnya 748 orang warga Ketapang mengalami gangguan jiwa berat atau masuk dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang melalui Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dina Zakiah mengatakan kalau para ODGJ itu tersebar di sejumlah kecamatan. 

Umumnya, lanjut Dina Zakiah, mereka menjalani pengobatan setelah kondisi parah. Faktor keluarga menjadi salah satu penyebab utama ODGJ terlambat ditangani. 

“Umumnya masih banyak yang malu dan tidak dapat menerima ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa,” kata Dina kepada wartawan, Senin (18/07/2022).

Padahal menurut Dina Zakiah, jika mau ditangani dengan tepat dan rutin minum obat tanpa bolong selama dua tahun, ODGJ bisa sembuh, bisa mandiri dan bekerja. 

“Tapi jika pengobatan bolong-bolong maka si ODGJ sulit disembuhkan dengan total dan mesti minum obat seumur hidupnya,” ucapnya.

Dina jiga menjelaskan, kalau penanganan ODGJ di tahap awal oleh keluarga sebenarnya cukup mudah. Yakni, apabila ada perubahan perilaku yang tidak biasanya dari seseorang, seperti cemas dan depresi, maka sebaiknya keluarga segera mengkonsultasikan dengan dokter di Puskesmas.

“Saat ini, dokter dokter Puskesmas telah mendapat pelatihan untuk dapat mendeteksi ODGJ, jadi peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam pendeteksian awal ODGJ dan mau berdiskusi dengan Puskesmas,” jelasnya.

Dina menambahkan, peran keluarga juga menjadi vital dalam menegakkan disiplin minum obat tablet atau pemberian suntikan kepada ODGJ. Pengobatan di Puskesmas diberikan secara gratis baik yang memiliki BPJS maupun tidak. Obat berupa tablet harus diminum setiap hari dan suntikan diberikan sebulan sekali. Gabungan keduanya akan menjadi lebih baik.

“Dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan, Dinas Kesehatan akan melakukan skrining kesehatan jiwa dengan Google. Memperluas jangkauan riil mereka, juga membentuk kader kesehatan di setiap desa dan saat ini telah terdapat di enam puskesmas yang memiliki alat yang dapat mendeteksi tingkat stress-HRV, salah satunya Puskesmas Kedondong,” tandasnya. (Adi LC)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

36 minutes ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

58 minutes ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

1 hour ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

1 hour ago

Polres Ketapang Siap Amankan Kelancaran Tahapan Pilkada Serentak 2024

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…

1 hour ago

Polres Ketapang Luncurkan Gugus Tugas Polri dan Tanam Jagung Hibrida Bersama Kelompok Tani

KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…

2 hours ago