KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji berencana akan memperluas cakupan area Galeri Hasil Hutan yang terletak di komplek Pendopo Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak.
“Galeri Hasil Hutan itu masih mau kita lanjut pembangunannya, ditambah dari arah Korpri. Korpri itu nanti mau saya jadikan Galeri Hasil Hutan semua, supaya hasil-hasil hutan non-kayu bisa dipromosikan dan dipasarkan disitu. Inikan (Galeri Hasil Hutan) terlalu kecil,” kata Sutarmidji saat meninjau lokasi Galeri Hasil Hutan, Selasa (26/07/2022).
Selain beberapa fasilitas yang telah direncanakan untuk dibangun, di lokasi tersebut juga akan terdapat suguhan minuman kopi khas Kalbar.
“Nanti di situ ada suguhan kopinya, kopi mana-mana khususnya kopi Kalbar, kopi liberica, jangan kopi yang lain. Karena kopi liberica ini kandungan kafeinnya sangat rendah, hanya 0,2 sehingga pasaran luar negerinya itu sangat terbuka. Itu yang harus kita kejar. Kalau yang lain, yang kandungan kafeinnya 2 sampai 4, jangan. Kita yang 0,2 saja,” kata dia.
Kembali soal promosi, Sutarmidji juga mengatakan, akan ada tempat khusus bagi pemasaran hasil hutan Kalbar, seperti madu dan kratom.
“Kita pasarkan dan pamerkan di sini. Supaya kalau ada orang luar mau lihat atau melirik untuk memasarkan produk kita ke tempat mereka, bisa langsung melihat showroom kita di Galeri Hasil Hutan ini,” terangnya.
“Kemudian kerajinan, di Dekranasda kita bangun, tahun ini selesai. Nanti tahun depan, Galeri Hasil Hutan kita lanjutkan. Jogging tracknya kita bangun tidak dari beton, tapi dari kayu, supaya lebih artistik,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalbar juga mengharapkan agar Galeri Hasil Hutan ini dapat menjadi objek wisata olahraga dan wisata edukasi.
“Jogging track itu untuk usia 50 tahun ke atas. Di situ nanti dia sambil jogging tapi otak bekerja. Setelah panas-panas di depan pendopo, karena pohon pelindung belum ada, nanti masyarakat bisa masuk ke hutan kota untuk pendinginan nanti sekaligus bisa santai di Galeri Hasil Hutan. Sehingga ada objek olahraga sambil berwisata ilmu,” ujarnya.
Selain itu, di depan pendopo tersebut nantinya juga akan ditanami beragam pohon, seperti pohon belian, bengkirai dan sebagainya.
“Agar nanti bisa menjadi tempat edukasi bagi masyarakat dan anak-anak. Kalau orang-orang daerah pasti kenal kayu belian, akan tetapi warga di Kota Pontianak kadang tidak kenal,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan Provinsi Kalbar, Adi Yani menyampaikan, bahwa jogging track yang dibangun nantinya akan diintegrasikan dengan jogging track di depan Pendopo Gubernur.
“Nanti masyarakat setelah berolahraga di depan Pendopo bisa masuk ke jogging track di hutan kota, kemudian bisa melihat produk-produk yang ditampilkan di Galeri Hasil Hutan sambil ngopi dan sebagainya,” kata Adi Yani.
Galeri Hasil Hutan itu, lanjut Adi Yani, merupakan wadah edukasi, promosi, dan sumber data informasi tentang kehutanan di Kalbar.
“Keberadaan Galeri Hasil Hutan ini akan menjadi wadah promosi produk hasil hutan Kalbar, baik hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti kratom, madu, sepang, dan produk-produk lainnya, baik produk hutan dan kerajinan tangan seperti tikar dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu, areal galeri tersebut juga akan dipadukan dengan lintasan jogging dan taman serta akan dilengkapi dengan arboretum tanaman khas atau endemik Kalbar seperti anggrek dan sebagainya.
“Sehingga lengkaplah areal galeri ini untuk edukasi, promosi dan informasi tentang kehutanan di Kalbar,” kata dia.
Sejatinya, pembangunan Galeri Hasil Hutan yang bersumber dari dana Asian Development Bank melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan senilai Rp 1,4 miliar itu akan dibangun di Kabupaten Sintang atau Kabupaten Kapuas Hulu. Namun berdasarkan pertimbangan dan diskusi dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka dipilihlah lokasi di ibu kota provinsi.
“Karena jika berada di kabupaten maka tidak akan terfokus untuk se-Provinsi Kalbar. Di mana sejatinya Kalbar memiliki banyak produk hasil perhutanan sosial,” kata Adi Yani.
Pada saat penentuan lokasi pembangunan pun pihaknya sempat dibuat kebingungan. Di mana awalnya, pembangunan galeri tersebut diarahkan untuk dibangun di Universitas Tanjungpura.
“Untan memiliki hutan yang luas namun menghadapi kendala sarana dan prasarana yang belum memadai. Akhirnya disurvei bekas Kantor DLH Provinsi Kalbar di Jalan Sutoyo, namun menghadapi kendala banjir dan tidak ada pengembangan. Lalu atas saran Pak Gubernur maka dibangun di Hutan Kota. Persis di komplek Pendopo Gubernur,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VIII Pontianak, Ade Mukadi menjelaskan, pembangunan galeri tersebut merupakan komitmen KLHK dalam rangka pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai rumah berbagi produk masyarakat yang merupakan binaan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan).
“Galeri Hasil Hutan di Kalbar ini merupakan satu-satunya galeri yang paling besar di Indonesia. Karena di provinsi lain belum ada dan kemungkinan menyusul. Galeri ini juga bisa jadi ikon Kalbar dan cikal bakal galeri hasil hutan sekaligus contoh bagi provinsi yang lain,” kata dia.
KalbarOnline - Drama China berjudul Grow Up Together mulai tayang pada Jumat, 22 November 2024. Drama…
KalbarOnline – Baru-baru ini, WhatsApp memberikan gebrakan dengan fitur baru yang sedang diuji coba, terutama…
KalbarOnline, Pontianak - Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji menghadiri pemancangan…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Maman Abdurahman turut menyapa Relawan Akar Beringin…
KalbarOnline, Pontianak - Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024, Aliansi Badan…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua Relawan Midji-Didi (Remidi) yang juga Ketua Persatuan Orang Melayu, Agus Setiadi…