Categories: Nasional

Ortunya Tersandung Kasus Pembunuhan di Malaysia, Anak Usia 4 Tahun Ini Dipulangkan BP2MI Pontianak ke Kampung Halaman

KalbarOnline, Pontianak – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak memfasilitasi kepulangan seorang anak berusia 4 tahun dari pasangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kuching, Malaysia. Anak ini dipulangkan lantaran orang tuanya harus menjalani proses hukum di Malaysia atas kasus pembunuhan.

“Informasi yang didapat, masalah yang dihadapi orang tuanya ini, yakni kasus pembunuhan. Ayah anak ini membunuh istrinya,” kata Kepala Kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak, Fadzar Allimin kepada awak media, Rabu (03/08/2022).

Fadzar menyampaikan, bahwa proses kepulangan sang bocah ini berawal saat pihaknya mendapat informasi dari KJRI Kuching, pada hari Jumat tanggal 29 Juli lalu. Dimana disebutkan bahwa akan ada rencana proses repatriasi (pemulangan ke negara asal) terhadap seorang anak PMI yang masih berusia 4 tahun.

Lantaran orang tuanya memiliki permasalahan hukum, maka disebutkan pula dalam informasi itu, kalau kepulangan anak tersebut dilakukan tanpa adanya pendampingan dari orang tuanya.

“Oleh karena itu, dari koordinasi dengan KJRI Kuching, BP2MI Pontianak akhirnya memfasilitasi pemulangannya. Proses pemulangannya dari Entikong-Sanggau, anak ini kemudian dibawa ke Pontianak dan saat ini sudah berada di kantor BP2MI Pontianak,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh BP2MI Pontianak, anak PMI tersebut diketahui berasal dari Sulawesi Selatan. Sehingga untuk proses pemulangannya, BP2MI Pontianak pun melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Sulawesi Selatan.

“Gubernur Sulawesi Selatan langsung menanggapi, dengan memerintahkan jajarannya untuk menjemput anak ini hari ini,” kata Fadzar.

Lebih lanjut, Fadzar pun berharap, sepulangnya sang anak ke kampung halaman, pemerintah setempat dapat mengakomodir kebutuhan sang anak, terutama dalam hal melakukan pendampingan terhadap proses trauma healing dan lainnya.

“Kalau dilihat, kondisi anak ini mengalami trauma. Dia tidak bisa langsung dekat dengan seseorang,” kata Fadzar. (Jau)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Ria Ricis Tetap Lanjutkan Proses Hukum Kasus Dugaan Pemerasan, Meski Eks Karyawan Sudah Minta Maaf

KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…

31 minutes ago

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

1 hour ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

1 hour ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

1 hour ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

1 hour ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

1 hour ago